sumedangekspres, Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati membuka Pelatihan Calon Tenaga Kerja Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Kompetensi di Aula UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Sumedang, Kamis (20/6/2024). Jenis pelatihan commies pastry, kue, las dan budidaya domba ini merupakan kegiatan yang strategis untuk mencapai indikator makro di Kabupaten Sumedang.
“Pelatihan Calon Tenaga Kerja ini merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk mencapai indikator makro, penurunan angka kemiskinan dan juga penurunan tingkat pengangguran terbuka,” ujar Pj. Sekda Sumedang Tuti Ruswati.
Tuti mengungkapkan, masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerihtah Kabupaten Sumedang yang harus terus menerus diturunkan.
Baca Juga:12 Truk Berisi Barang Cukai Ilegal DimusnahkanMatangkan Persiapan Asia dan Pramusim Liga, Bojan Hodak Stay bersama Persib
“Walaupun tiga tahun terakhir ini kami bisa menurunkan dengan cukup signifikan, baik angka kemiskinan ataupun angka pengangguran terbuka. Tetapi tidak bisa berhenti sampai disitu karena PR kita masih banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui BLK terus berupaya untuk memperluas cakupan bagi calon-calon tenaga kerja.
“Kami terus berupaya untuk memperluas cakupan bagi calon-calon tenaga kerja serta sinergi dengan dunia usaha dan dunia industri, dan saya berharap angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumedang terus menurun,” katanya.
Kepala BLK Sumedang Rita Fitrniani mengtakan pembukaan pelatihan bersumber dari APBD tahun 2024.
“BLK Sumedang mengadakan sebanyak lima paket pelatihan selama 14 hari dengan peserta sebanyak 18 orang per paket sehingga total peserta pelatihan sebanyak 90 orang,” kata Rita.
Pelatihan Calon Tenaga Kerja ini diantaranya pelatihan commies pastry dua paket. ?Pelatihan roti dan kue satu paket di Kecamatan Wado. Pelatihan budidaya domba satu paket di Kecamatan Wado serta dan pelatihan las satu paket di Kecamatan Buahdua.
“Peserta pelatihan berasal dari keluarga miskin ekstrem yang datanya diambil dari DTKS Dinas Sosial,” katanya.