sumedangekspres – KOTA – Jelang Pilkada Sumedang tahun 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi, Partai Golkar serius berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara dua partai besar itu, di kantor DPD Partai Golkar Sumedang, Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan, Minggu (23/6).
“DPD Golkar menerima kunjungan dari DPC PDIP Sumedang, membalas kunjungan kami sebelumnya,” kata Ketua DPD Golkar Sumedang, Sidik Jafar di sela-sela acara.
Baca Juga:Apdesi Sumedang Minta Penyesuaian SiltapTahun ajaran 2023-2024: SMPN 4 Sumedang Luluskan Anak-anak Hebat
Pada kesempatan kunjungan tersebut, kata Sidik, ada yang berbeda dari sebelumnya. Yakni penandatanganan nota kesepahaman, untuk menentukan bahwa calon Bupati berasal dari Partai Golkar dan calon Wakil Bupati berasal dari PDIP.
“Ini salah satu ikhtiar kami dengan PDIP yang memiliki kesamaan visi dan misi, kami sama-sama sepakat untuk menentukan calon Bupati dari Golkar dan wakilnya dari PDIP,” ujarnya.
Ditanya soal siapakah yang akan dijagokan untuk mejadi calon Bupati, Sidik Jafar sebut Erwan Setiawan, satu-satunya orang yang mendaftar calon Bupati, saat Partai Golkar melakukan pembukaan pendaftaran, pada beberapa bulan lalu.
“Calon Bupati itu hanya satu-satunya, Pak Erwan, sedangkan yang mendaftarkan calon wakil Bupati ada banyak, diantaranya ada Pak Opik, Pak Rangga, Bu Sonia dan lainnya,” tutur Sidik.
Di tempat yang sama, Ketua DPC PDIP Sumedang, Irwansyah Putra menyebutkan, penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.
“Berawal dari pertemuan awal pada saat kunjungan Golkar ke kantor DPC Sumedang, dimana nota kesepahaman itu sudah dibangun,” katanya.
Hanya saja, pada saat pertemuan awal, antara kedua belah pihak belum mengerucut siapa orang yang akan diusung oleh masing-masing partai.
Baca Juga:TK IT Sholahuddin Al Ayyubi Sumedang Wisuda Angkatan 22Kemarau, Lahan Sawah di Ujungjaya Alami Kekeringan
Sehingga ditindaklanjuti pada pertemuan hari Minggu itu, Partai Golkar mengusung calon Bupati dan PDIP mengusung calon Wakil Bupati.
“Jadi sekarang sudah jelas, calon bupatinya dari Golkar dan calon wakilnya dari PDIP,” katanya menjelaskan.
Hal tersebut, menurutnya sebagai penguat agar DPD masing-masing kedua partai segera menurunkan rekomendasi bacakada, mengingat masa pendaftaran Pilkada sudah semakin dekat.