“Saat ini sudah memasuki musim kemarau, kami sudah melakukan berbagai langkah antisipatif diantaranya menyiapkan armada dan sosialisasi ke masyarakat,” kata Cece.
Cece menekankan, tiap UPTD Damkar di wilayah melakukan sosialisasi di tiap rapat Minggon Kecamatan.
“Teman-teman kami di UPTD melakukan sosialisasi ke desa-desa melalui rapat minggon kecamatan dalam menghadapi musim kemarau ini,” ujarnya.
Baca Juga:Sekretariat DPRD Jawa Barat Bahas Tugas dan Fungsi Banmus, Bapemperda Bersama DPRD Kalimantan SelatanPansus V: Pemerintah Harus Fasilitasi Kebutuhan Petani Organik
Dikatakan, musim kemarau tahun lalu karhutla kerap terjadi pada lahan di sepanjang jalan Tol Cisumdawu. Oleh karena itu pihaknya mewanti-wanti warga yang beraktivitas di sekitar tol agar tidak melakukan pembakaran lahan.
“Tahun kemarin di jalur tol sehari bisa mencapai lima kali kejadian kebakaran, belum lagi hutan, dan kebun masyarakat, memang cukup merepotkan bagi kami,” ucap Cece.
Disebutkan, kebakaran hutan dan lahan bukan hanya disebabkan kesengajaan manusia, tapi bisa juga disebabkan gesekan dedaunan. Masyarakat diharapkan melakukan pencegahan dengan pembuatan sekat bakar.
“Oleh karena itu kami senantiasa mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati, tidak beraktivitas yang memicu munculnya api,” tutupnya. (bim)