Kenapa Musik Lokal Tasikmalaya Tidak Laku? Simak Curhatan Musisinya!

Kenapa Musik Lokal Tasikmalaya Tidak Laku? Simak Curhatan Musisinya!
Kenapa Musik Lokal Tasikmalaya Tidak Laku? Simak Curhatan Musisinya!(id.pinterest.com)
0 Komentar

Faktor kurangnya promosi dan aktivitas di media sosial juga menjadi tantangan tersendiri bagi musisi lokal untuk dikenal lebih luas.

Satu hal yang menjadi sorotan adalah pandangan masyarakat terhadap musik. Bagi sebagian besar masyarakat Tasikmalaya, musik masih dianggap sebagai hiburan semata.

Padahal, musik memiliki potensi yang jauh lebih besar. “Musik adalah medium berekspresi yang luas. 

Baca Juga:Siapa Bakal Bupati Garut? PAN Kumpulkan Para Kandidat di Acara Eksklusif!Tak Disangka! Inilah Sosok Dede Muksit Aly, Harapan Baru Pilkada Tasikmalaya 2024

Bisa jadi sarana bercerita, menyampaikan pesan politik, hingga dakwah dalam arti luas,” ujar Alfin. 

Literasi musik di masyarakat perlu ditingkatkan agar mereka dapat melihat musik tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium pembelajaran dan penyampaian pesan yang mendalam.

Kurangnya apresiasi dari masyarakat lokal ini berdampak pada konsistensi musisi dalam berkarya. 

Mereka kerap kali harus memilih untuk membawakan lagu-lagu populer demi menarik perhatian penonton, daripada memperkenalkan karya asli mereka.

Upaya Meningkatkan Apresiasi Musik Lokal

Meski menghadapi berbagai tantangan, musisi lokal Tasikmalaya terus berupaya untuk eksis dan dikenal. Salah satunya dengan lebih banyak tampil di ajang-ajang musik lokal.

Misalnya, pada malam peringatan Hari Musik Sedunia, beragam genre musik ditampilkan. Mulai dari reggae oleh band The Boyout, orkes keroncong oleh NgaosArt, hingga alternative rock oleh Kataswara, dan alternative folk oleh grup Bujangga Manik.

Dengan banyaknya acara seperti ini, harapannya masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi karya musisi lokal.

Baca Juga:Duka Mendalam dari Tanah Suci, Wafatnya Jamaah Haji Kota CirebonGeger! Konten Video Porno Anak Terbongkar di Kota Cirebon, Begini Aksinya

Alfin juga berharap agar band-band lokal seperti Kataswara dapat lebih sering tampil di kafe atau konser di Kota Tasikmalaya.

“Dengan adanya band lokal yang sudah dikenal nasional, tanggapan masyarakat itu sudah bagus. 

Tinggal bagaimana musisi itu bisa terus berkarya dan ber-istiqamah. Band Tasik yang udah hype tiba-tiba gak ada. Mungkin susah untuk istiqamah,” tandasnya.

Musik lokal memiliki potensi besar untuk berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Namun, dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat sendiri, sangat diperlukan. 

Dengan apresiasi yang lebih tinggi, musisi lokal akan lebih termotivasi untuk terus berkarya dan memperkenalkan musik khas daerah mereka.

0 Komentar