sumedangekspres – Pembersihan Sampah di Sungai Citarum Diperpanjang: Instruksi Tegas dari Pj Gubernur Jabar.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menegaskan bahwa upaya pembersihan perairan Sungai Citarum di Blok Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan diperpanjang. Awalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pembersihan Sungai Citarum rampung dalam waktu satu pekan. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, sampah masih belum hilang dari permukaan sungai tersebut.
“Sudah diinstruksikan untuk memperpanjang waktu pembersihan sampah di DAS Citarum ini. Kita perpanjang pembersihannya sekitar 1,5 bulan,” kata Bey di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (24/6/2024).
Baca Juga:Empat Tahun Tanpa Bantuan: Warga Cileunyiwetan Sukses Kelola Sampah MandiriWarga Keluhkan Asap Pembakaran Sampah dari TPS Sukamukti, Bupati Bandung: Tutup Saja Kalau Mengganggu
Bey menjelaskan bahwa perpanjangan waktu diperlukan sebagai antisipasi agar sampah tidak kembali muncul ke permukaan sungai, meskipun saat ini jumlah sampah di Sungai Citarum sudah mulai berkurang. Ia menekankan bahwa penanganan sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan membersihkan satu sektor DAS Citarum saja, mengingat sungai tersebut membentang mulai dari Situ Cisanti di Kabupaten Bandung hingga Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta.
“Hari ini, di kawasan Jembatan (BBS) sudah diturunkan alat berat. 500 meter ke kiri dan 500 meter ke kanan sudah bersih. Tapi saya ingatkan kepada Pak Sekda jangan lengah, karena sampah bisa datang lagi dari bawah ke atas,” jelas Bey.
Untuk mendukung upaya pembersihan yang berkelanjutan, Bey menyebutkan bahwa anggaran tambahan diperlukan. Pemprov Jabar berencana meminta dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di dekat DAS Citarum. Langkah ini dianggap penting untuk mewujudkan program Citarum Harum, yang memerlukan biaya tambahan.
“Masalah Citarum itu juga terkait masalah anggaran. Nanti kami akan mengumpulkan semua industri dan pengusaha di sekitar Citarum untuk menggunakan dana CSR mereka,” ujar Bey.
Lebih lanjut, Bey menuturkan bahwa setiap daerah di sepanjang aliran Sungai Citarum harus dapat mengelola sampahnya agar tidak masuk ke sungai. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan memasang jaring di setiap sektor Citarum Harum. Jaring ini akan membantu menakar wilayah mana yang menyumbang sampah paling banyak, sehingga penanganan bisa lebih tepat sasaran.