Warga Keluhkan Asap Pembakaran Sampah dari TPS Sukamukti, Bupati Bandung: Tutup Saja Kalau Mengganggu

Warga Keluhkan Asap Pembakaran Sampah dari TPS Sukamukti, Bupati Bandung: Tutup Saja Kalau Mengganggu
Warga Keluhkan Asap Pembakaran Sampah dari TPS Sukamukti, Bupati Bandung: Tutup Saja Kalau Mengganggu (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Warga Keluhkan Asap Pembakaran Sampah dari TPS Sukamukti, Bupati Bandung: Tutup Saja Kalau Mengganggu.

Warga Kompleks Perumahan Kharisma Rancamanyar, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, mengeluhkan asap tebal dan bau tidak sedap yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang. Masalah ini telah berlangsung cukup lama dan mencapai puncaknya baru-baru ini ketika warga melakukan inspeksi mendadak ke TPS tersebut.

Andri Ibnu Hasan, salah satu warga yang terkena dampak, menyatakan bahwa kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. “Pagi-pagi seharusnya kita menghirup udara segar, tapi sekarang malah menghirup asap, sudah hitam dan gelap, plus bau,” ujarnya saat dihubungi pada hari Senin, 24 Juni 2024. Ia menambahkan bahwa jarak antara TPS dan kompleks mereka sangat dekat, kurang dari satu kilometer.

Baca Juga:Pelantikan 568 Pantarlih di Kota Banjar untuk Pilkada Serentak 20244 Cara Praktis Mengolah Kulit Manggis dan Manfaatnya untuk Kesehatan

“Antara TPS dengan kompleks kita itu perbatasan, TPS-nya di Kecamatan Katapang, tapi kita di Kecamatan Baleendah. Jaraknya kurang dari satu kilometer, jalan kaki juga sampai,” jelas Andri.

Menurut Andri, keluhan ini sebenarnya sudah lama disampaikan oleh warga, namun belum ada tindakan yang memadai. “Kami sudah mengeluhkan dari dulu, sempat ada penolakan, seperti dari RW. Akhirnya kami geram, tadi malam kami inspeksi mendadak, lapor ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan sedang melapor ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sambil melaporkan korban yang terdampak juga,” paparnya.

Dampak dari asap pembakaran sampah ini cukup serius. Andri mengungkapkan bahwa 15 anak di kompleks tersebut menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Korban yang terdampak, tercatat 15 anak, rata-rata disinyalir kena ISPA, sudah ke Rumah Sakit, data di sana katanya gangguan pernapasan,” ungkapnya.

Andri berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki pengelolaan TPS tersebut. “Ini sebetulnya TPS, tapi pengelolaannya tidak baik. Diharapkan ke depan pemerintah bisa mengelola itu dengan baik, karena kan itu ada cerobong asap tapi tetap kemana-mana,” tutupnya.

Menanggapi keluhan warga, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan solusi dengan membawa mesin Motah (Mesin Olah Runtah). “Sebetulnya kemarin saya sudah lakukan dan berikan solusi. Mungkin kita akan bawa mesin Motah. Kalau tetap terjadi pembakaran pun itu di ruangan mesin yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan,” ujarnya saat ditemui di Soreang.

0 Komentar