Menurut Dedi, penting bagi guru untuk memahami bentuk-bentuk judi online agar bisa memberikan pengawasan yang efektif.
“Harus ada pemahaman terlebih dahulu bagi para guru mengenai bentuk judi online itu sendiri, mengingat banyak guru yang tidak secepat siswa Gen Z dalam memahami penggunaan internet,” jelasnya.
Upaya Preventif yang Terus Digencarkan
KCD XII akan terus mengedepankan upaya preventif untuk mencegah siswa terlibat dalam judi online.
Baca Juga:Kaget! Seluruh ASN di Kabupaten Tasikmalaya Akan Dites Urine Mendadak, Siap-Siap Dipecat?Golkar vs PAN Pertarungan Seru di Pilkada 2024 Tasikmalaya, Siapa yang Akan Berjaya?
Dedi menegaskan bahwa pencegahan akan terus dilakukan sambil menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan.
“Pencegahan akan terus kami gencarkan sambil menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan,” tandasnya.
Dengan berbagai langkah dan upaya yang dilakukan oleh KCD XII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diharapkan masalah judi online di kalangan pelajar SMA dan SMK di Tasikmalaya bisa diminimalisir.
Kerja sama antara sekolah, guru, dan siswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari pengaruh negatif judi online.
Dengan pembinaan yang intensif dan pemahaman yang baik, diharapkan para siswa bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan menjauhi perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.