Program Makan Siang Bergizi Gratis, Apakah Rawan Korupsi?

Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani
Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani-Dok. Indef-
0 Komentar

sumedangekspres – Sejak pengumumannya, program makan siang bergizi gratis telah menuai banyak kritik dan penolakan dari berbagai kalangan. Program yang diusung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto ini dinilai tidak realistis dan dikhawatirkan akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut kabar terakhir, Pemerintah telah menyiapkan kebijakan anggaran sebesar 71 triliun untuk pelaksanaan program makan siang gratis ini. Merespons kabar tersebut, Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani langsung menyatakan keberatannya.

Program makan siang ini rawan terkena korupsi, kata Aviliani dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa 25 Juni 2024.

Baca Juga:Cara Sederhana Jepang Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Dibongkar Bos ABBIsu Inilah yang Bakal Jadi Prioritas Kerjasama Indonesia – Jepang

Selain itu, menurut Aviliani, pemberian anggaran sebesar itu justru akan membuat para investor bertanya-tanya. Oleh karena itu, Aviliani menilai lebih bijak bagi Pemerintah untuk membagikan anggaran secara bertahap.

Pasti investor sudah bertanya-tanya, apakah anggaran sebagian besar digunakan untuk hal-hal yang konsumtif, itu pasti menjadi pertanyaan mereka, tambah Aviliani.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa anggaran sebesar Rp 71 triliun ini merupakan kesepakatan dengan pemerintahan saat ini dan yang akan datang. Angka tersebut juga sudah dimasukkan dalam hitungan defisit antara 2,29 persen hingga 2,82 persen.

“Angka Rp 71 triliun tersebut akan disusun dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2025 yang akan disampaikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 16 Agustus,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, pada Senin 24 Juni 2024.

Menurut Sri Mulyani, sudah ada kesepakatan untuk mengalokasikan anggaran Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis dalam tahun pertama Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Anggaran tersebut telah mempertimbangkan postur defisit yang dirancang sebesar 2,29-2,82% dari PDB.(*)

Artikel ini telah tayang di disway.id, dengan judul: Program Makan Siang Bergizi Gratis, Pengamat Ekonomi: Rawan Korupsi dan Bikin Investor Ragu

0 Komentar