Dampak Positif Gerakan Pangan Murah terhadap Pedagang Pasar Tradisional

Dampak Positif Gerakan Pangan Murah terhadap Pedagang Pasar Tradisional
Dampak Positif Gerakan Pangan Murah terhadap Pedagang Pasar Tradisional (ilustrasi/ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Dampak Positif Gerakan Pangan Murah terhadap Pedagang Pasar Tradisional.

Sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Cimahi kini berpartisipasi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang didukung oleh subsidi pemerintah provinsi. Program ini memungkinkan berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar, memberikan manfaat nyata bagi para pedagang dan konsumen.

Hanna Subiarti, seorang pedagang di pasar tradisional Cimahi, menyatakan kegembiraannya karena dapat berpartisipasi dalam GPM yang diadakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Cimahi di Lapangan Smart Garden Cipageran pada Kamis (27/6).

“Kami sangat bersyukur bisa terlibat dalam Gerakan Pangan Murah yang disubsidi oleh pemerintah provinsi. Sembako adalah kebutuhan pokok yang sangat penting, seperti beras, telur, minyak, tepung, dan gula,” ungkap Hanna kepada Jabar Ekspress.

Baca Juga:Ketua DPRD Kabupaten Bogor Pastikan Anggotanya Bebas dari Kasus Judi OnlineMotif Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang: Jengkel Karena Hutang

Hanna menjelaskan bahwa mereka menerima kuota subsidi sebesar Rp3.500 per kilogram untuk setiap acara GPM, sementara sisanya dijual dengan harga normal.

“Sebagai contoh, beras premium yang biasanya dijual seharga Rp70.000 per 5 kilogram, di GPM dijual hanya Rp60.000. Telur yang biasanya seharga Rp28.000 dijual dengan harga Rp26.000, dan minyak goreng dari Rp16.000 menjadi Rp14.000,” jelasnya.

Selain sembako, subsidi juga mencakup komoditas seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Saat ditanya tentang komoditas yang mengalami kenaikan harga di pasaran, Hanna menyebutkan harga kentang yang saat ini lebih tinggi dari biasanya.

“Di pasar, harga kentang saat ini sekitar Rp25.000 per kilogram, tetapi di GPM kami menjualnya seharga Rp23.000 karena ada subsidi Rp2.000,” tambah Hanna.

Program subsidi ini tidak hanya membantu pedagang tetapi juga sangat disambut oleh masyarakat. Hanna mencatat antusiasme yang tinggi dari konsumen setiap kali ada acara GPM.

“Setiap kali ada subsidi, masyarakat sudah mulai mengantri sejak pukul 6 pagi, dan pada pukul 10 atau 11 barang sudah habis. Berbeda dengan harga normal, biasanya agak sepi,” katanya.

GPM bersubsidi ini telah diadakan tujuh kali dan terus mendapatkan dukungan dari berbagai distributor untuk menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Baca Juga:Goes To School ke SMAN 3 Bandung, BPIP Sebut Pentingnya Nilai Pancasila Bagi Generasi MudaSebarkan Nilai-nilai Pancasila di Sosial Media, BPIP Adakan Workshop Penguatan Konten Kreator Jabar

Manfaat Subsidi Harga bagi Pedagang dan KonsumenSubsidi harga dalam program GPM membawa banyak manfaat bagi pedagang pasar tradisional seperti Hanna dan juga bagi konsumen. Dengan harga yang lebih terjangkau, kebutuhan pokok menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.

0 Komentar