sumedangekspres – Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada bulan Juli semakin meningkat atau semakin intens.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi penyebab atau pemicu rencana kenaikan harga BBM non subsidi. Erik, sebagai salah satu pengendara, menyatakan bahwa ia tidak keberatan jika harga BBM non subsidi harus naik.
Pengendara motor tersebut setuju dengan kenaikan harga BBM non subsidi yang direncanakan pada bulan Juli.
Baca Juga:Kuota Pemain Asing Liga 1 Usai RUPS, PSSI Akan Segera Mengumumkan nyaDua Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak yang dilakukan Oleh Ibu Kandungnya
Menurut pendapatnya, jika harga BBM non subsidi naik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hal itu dianggap tidak masalah baginya.
Erik juga menyesalkan bahwa masih banyak kendaraan mampu, seperti kendaraan roda empat, yang mengisi BBM subsidi pertalite.
Erik menganggap aturan harus ditegakkan terhadap penggunaan BBM pertalite oleh mobil non-angkutan umum, seperti mobil pribadi. Menurutnya, mobil-mobil tersebut seharusnya tidak menggunakan BBM pertalite, kecuali kendaraan angkutan umum.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, mengungkapkan bahwa ada banyak indikator yang dapat mempengaruhi penyesuaian harga BBM pada bulan Juli, seperti pelemahan nilai tukar rupiah dan gejolak global.
Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menyebut bahwa akan ada pembahasan terpisah mengenai harga BBM, meskipun jumlah subsidi sudah jelas dan tidak mengalami perubahan. Selanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, menyatakan bahwa pihaknya belum merencanakan kenaikan harga BBM pada bulan Juli, terutama untuk BBM non-subsidi seperti Pertamax CS. Arifin menjelaskan bahwa mereka perlu mengadakan rapat terlebih dahulu untuk membahas penyesuaian harga BBM tersebut, dan saat ini belum ada arahan resmi terkait hal tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di disway.id, dengan judul: Harga BBM Diisukan Naik Bulan Juli, Pengendara Setuju Asalkan…