sumedangekspres — Kekecewaan terhadap Fitria Pamungkaswati diungapkan langsung oleh seorang simpatisan PDI Perjuangan asal Keluarhan Pegambiran, Kota Cirebon bernama Nano Supriatno.
Seperti yang diketahui, surat tugas untuk memenangkan PDI Perjuangan di Kota Cirebon akhirnya jatuh ke tangan Fitria Pamungkaswati sehingga hal ini menimbulkan pro dan kontra divele grassroot.
Nano mengaku dirinya kecewa dengan penunjukan surat tugas Pilkada Kota Cirebon kepada Fitria Pamungkaswati.
Baca Juga:Geger! 3 Pemuda di Sukabumi Ditemukan Tewas Akibat Miras OplosanWarga Cirebon Menuntut Keadilan untuk Pegi Setiawan dan Tujuh Terpidana Lain Kasus Vina
Sebab, apabila melihat track record Fitria dalam setiap pertarungan politik, seperti pemilihan legislatif (pileg) 14 Februari 2024 kemarin, ternyata “berdarah-darah”.
“Kita berkaca ke pileg kemarin, walau dia ketua partai. Tapi, untuk memenangkan dirinya sendiri itu susah payah,” Kata Nano
“Artinya, bagiamana dia bisa bekerja untuk cakupan yang lebih luas, seperti Pilkada Kota Cirebon,” Lanjutnya.
Sebenarnya, dalam proses penjaringan bakal calon kepada daerah di PDI Perjuangan Kota Cirebon, menyisakan 3 nama selain Fitria Pamungkaswati di saat masuk penjaringan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Yakni, lanjut Nano, Edi Suripno dan Suhendrik yang belakangan mundur dari PDI Perjuangan.
Diakui, Edi Suripno adalah kader partai banteng yang sudah kawakan dan berpengalaman dalam memimpin dan menata Kita Cirebon.
Sebab, dia punya pengalaman menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon dan jabatan lainnya di lembaga legislatif.
Baca Juga:Wow! Inilah Usaha Equityworld Futures Dalam Tanggulangi Pengangguran di Cirebon!Terkait Kasus Vina Cirebon: 4 Orang Jalani Tes Psikologi
“Kita tahu Edi Suripno punya pengaruh kuat di tataran bawah. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali beliau terpilih sebagai anggota legislatif,” Papar mantan ketua Ranting PDI Perjuangan Kelurahan Pegambiran ini.
Apalagi, Edi merupakan tokoh politik asli PDI Perjuangan dari Cirebon. Sehingga, diyakini akan sungguh-sungguh memajukan tanah kelahirannya.
“Pak Edi asli Cirebon, pasti dia punya komitmen untuk memajukan daerahnya,” beber Nano.
Begitu juga dengan Suhendrik, meski terbilang wajah baru, tapi saya melihat pengalaman dan jaringan di provinsi maupun pusat luar biasa.
“Apalagi, dia adalah sosok pemuda asal Cirebon yang tulus ingin membangun Kita Cirebon,” imbuh Nano.
Itulah sebabnya, Nano merasa kecewa dengan keputusan partai yang dianggapnya tidak tepat dalam memberikan surat tugas untuk Pilkada Kota Cirebon.