Selain memastikan tekanan ban yang tepat, pengendara juga harus menghindari penggunaan ban yang sudah aus atau gundul. Ban gundul ditandai dengan hilangnya kembang atau alur pada permukaan ban, dan dalam kondisi parah bisa terlihat benang nylon, yang menunjukkan bahwa ban sudah sangat tipis dan tidak layak digunakan. Ban yang sudah mencapai batas ketebalan tapak juga harus segera diganti.
Untuk mengidentifikasi ban yang sudah saatnya diganti, perhatikan Tread Wear Indicators (TWI), yaitu indikator batas ketebalan tapak ban. TWI ditandai dengan benjolan kecil yang bisa ditemukan di celah kembangan ban. Jika ketebalan tapak ban sudah sangat dekat atau sejajar dengan benjolan TWI, itu artinya ban harus segera diganti. Posisi benjolan TWI dapat dilihat dengan menarik garis lurus ke bagian tapak dari tanda segitiga yang ada di sisi ban.
Pemeriksaan dan penggantian ban secara rutin sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan sepeda motor. Pengendara disarankan untuk membawa sepeda motor ke bengkel resmi, seperti AHASS, untuk melakukan pemeriksaan dan pergantian komponen ban. Bengkel resmi biasanya menyediakan layanan kunjungan dan booking service untuk memudahkan pelanggan tanpa harus mengantri.
Baca Juga:Pemkot Bogor Panen 1,2 Ton Padi Nutri Zinc untuk Atasi StuntingDLH Kota Bandung Sambut Baik Penandatanganan PKS TPPAS Regional Legok Nangka
Dengan menjaga kondisi ban dalam keadaan optimal, pengendara dapat memastikan keamanan dan kenyamanan selama berkendara. Ban yang dalam kondisi baik tidak hanya membantu performa motor tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh ban kempes atau aus. Oleh karena itu, periksa tekanan ban secara rutin dan pastikan ban selalu dalam kondisi prima sebelum memulai perjalanan.
Demikian pembahasan mengenai 5 Bahaya Mengendarai Motor dengan Ban Kurang Tekanan.***
Artikel ini sudah tayang di Jabar Ekspres dengan judul “Bahayanya Ban Motor Kurang Tekanan Angin Saat Dikendarai“