sumedangekspres – Harapan Terwujud: Respons Mengharukan Ibu Ilham Saat Impian Anaknya Diwujudkan Polisi.
Ilham Ramadhan, seorang bocah berusia 8 tahun yang masih duduk di bangku kelas 1 SD di Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, tidak pernah menyangka bahwa suratnya kepada polisi akan mendapatkan respons yang begitu luar biasa. Dalam suratnya yang sederhana, Ilham menyampaikan keinginannya untuk ditemani oleh seorang polisi saat mengambil rapor di sekolah. Keinginan itu akhirnya menjadi kenyataan, membawa kebahagiaan yang mendalam bagi Ilham dan keluarganya.
Di kediaman mereka yang sederhana di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Ilham mengungkapkan rasa senangnya saat polisi benar-benar datang untuk menemani dirinya mengambil rapor. Dengan senyum malu-malu, Ilham berbicara kepada wartawan yang datang mengunjunginya pada Minggu, 30 Juni. “Senang,” ucapnya singkat namun penuh makna, sembari terlihat tersipu malu.
Baca Juga:Keindahan Wisata Studio Alam Gamplong di Yogjakarta, Destinasi Viral Ala Abad 16Solusi Alami untuk Mengatasi Batuk dengan 10 Pilihan Rebusan Daun
Kokom Komala, ibu dari Ilham, juga merasakan kebahagiaan yang mendalam atas perhatian yang diberikan oleh pihak kepolisian terhadap permintaan anaknya. Kokom mengaku terkejut namun sangat terharu ketika mengetahui bahwa impian sederhana Ilham untuk ditemani polisi saat mengambil rapor bisa terwujud. “Saya sangat kaget, tapi juga bahagia karena ini adalah keinginan Ilham,” kata Kokom dengan mata berkaca-kaca.
Rumah Ilham tampak sederhana, dengan perabotan minimalis yang mengisi ruang-ruang kecilnya. Untuk masuk ke rumah, tamu harus melewati pintu belakang yang bersebelahan dengan kamar mandi. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, kebahagiaan tidak berkurang sedikit pun saat polisi datang ke rumah mereka. Ilham, yang sangat mengidolakan polisi, merasa impiannya telah tercapai dengan kehadiran mereka.
Kokom menjelaskan bahwa Ilham ingin ditemani oleh polisi karena sang ayah telah meninggalkan keluarga mereka sejak Ilham masih bayi, tepatnya saat Ilham baru berusia 4 bulan. Ketika Ilham berusia 4 tahun, Kokom akhirnya memberi tahu bahwa ayahnya masih hidup, meskipun sebelumnya ia mengatakan bahwa sang ayah telah meninggal dunia. “Karena kesal, saya bilangnya begitu, padahal suami saya pergi,” ujar Kokom dengan nada sedih.
Ilham membuat surat untuk polisi sebagai bagian dari tugasnya belajar menulis rapi di rumah, yang kemudian dikumpulkan ke gurunya. “Dia bilang ingin membuat surat untuk polisi karena mau ambil rapor,” cerita Kokom.