sumedangekspres, Jemaah haji Indonesia gelombang II diketahui telah diberangkatkan dari Kota Makkah ke Madinah sejak Rabu, 26 Juni 2024 untuk melakukan sejumlah rangkaian ibadah dan ziarah ke sejumlah tempat bersejarah yang ada di kota Nabi.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah bersiap untuk operasional layanan jemaah haji gelombang II secara penuh selama kurang lebih delapan atau sembilan hari di Madinah mencakup akomodasi, katering, transportasi, lansia, dan layanan kesehatan.
Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyampaikan imbauan dari PPIH agar jemaah memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.
Baca Juga:Kominfo Pastikan X Tidak Akan Diblokir terkait Konten PornografiTelegram Tidak Jadi Ditutup oleh Kominfo, Seperti Halnya X/Twitter
“Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah,” ucap Widi, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (27/6).
Dia menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah yang mana kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah.
Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.
“Kondisi tersebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” tuturnya.
Selain kapasitas hotel, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas.
Oleh karena itu, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.
Lebih lanjut, Widi juga mengingatkan kepada jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selama bepergian atau ziarah mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah.
Baca Juga:Komisi B DPRD Kota Bandung Minta Pendataan Pedagang Dalem Kaum Lebih AkuratGaruda Indonesia Mendadak Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter, Bikin Repot Petugas dan Jemaah Haji
Bila ingin beribadah di Masjid Nabawi, jemaah agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel serta memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.