sumedangekspres – Polisi Penuhi Permintaan Bocah 8 Tahun, Respons Ibunya Tak Terduga! Baca Selengkapnya! Ilham Ramadhan, seorang bocah kelas 1 SD berusia 8 tahun dari Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, tidak pernah menyangka bahwa surat yang ia kirimkan kepada polisi akan mendapatkan respons yang begitu mengharukan.
Dalam suratnya, Ilham meminta agar ia ditemani oleh seorang polisi saat mengambil rapor di sekolahnya. Keinginan sederhana ini kemudian menjadi kenyataan.
Ketika ditemui di kediamannya di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Ilham tampak sangat bahagia.
Baca Juga:Waspada! Hujan Deras Diprediksi Mengguyur Bandung Malam Ini!Korban Malpraktik RSUD Pangandaran Akhirnya Dapat Ganti Rugi Besar Nih Setelah Berani Buka Suara!
Senyum ceria terpancar dari wajahnya saat ia menceritakan betapa senangnya ia jika pak polisi datang untuk menemaninya mengambil rapor.
Artikel ini telah tayang di jabarekspres.com dengan judul Respons Ibu Ilham Ketika Impian Anaknya Diwujudkan Polisi.
Polisi Penuhi Permintaan Bocah 8 Tahun
“Seneng,” ujar Ilham sambil tersipu malu di kediamannya pada hari Minggu, 30 Juni.
Ibu Ilham, Kokom Komala yang berusia 47 tahun, merasa sangat terharu dan kaget dengan perhatian yang diberikan oleh pihak kepolisian terhadap permintaan sederhana anaknya.
Kokom bercerita bahwa Ilham memang sejak lama bercita-cita menjadi polisi dan selalu ingin dekat dengan sosok yang ia kagumi tersebut.
“Saya sangat kaget, tapi juga bahagia karena ini adalah keinginan Ilham,” kata Kokom dengan mata berbinar.
Rumah Ilham terlihat sederhana dengan perabotan minimalis. Untuk masuk ke rumah, tamu harus melewati pintu belakang yang bersebelahan dengan kamar mandi.
Baca Juga:Skandal Stiker Hilang! Bawaslu Garut Gagal di Tengah Pilkada 2024Keluhan Masyarakat Melonjak, Ada Apa dengan RSUD Pandega Pangandaran
Meskipun sederhana, kebahagiaan Ilham tidak terkurangi sedikit pun saat polisi datang ke rumahnya. Terlebih, impiannya bertemu dengan polisi telah terwujud.
“Dia ingin ditemani polisi karena bapaknya sudah meninggalkan kami sejak dia berusia 4 bulan,” ujar Kokom dengan nada sedih.
Kokom menambahkan bahwa Ilham baru mengetahui ayahnya masih hidup ketika berusia 4 tahun.
Sebelumnya, ia diberitahu bahwa sang ayah telah tiada, namun kenyataannya sang ayah hanya pergi meninggalkan mereka.
“Karena kesal saat itu, saya bilangnya begitu. Padahal, suami saya itu pergi,” ungkap Kokom dengan nada menyesal.
Surat Ilham untuk polisi dibuat saat ia belajar menulis rapi di rumah. Ia kemudian mengumpulkan surat tersebut kepada gurunya.