Ustadz Adi Hidayat: Makna Sejati Nafkah dalam Keluarga, Istri Harus Pahami Ini

Ustadz Adi Hidayat: Makna Sejati Nafkah dalam Keluarga, Istri Harus Pahami Ini
Ustadz Adi Hidayat: Makna Sejati Nafkah dalam Keluarga, Istri Harus Pahami Ini (ist/wikipedia)
0 Komentar

sumedangekspres – Ustadz Adi Hidayat: Makna Sejati Nafkah dalam Keluarga, Istri Harus Pahami Ini.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat tentang konsep nafkah dalam keluarga menurut ajaran Islam. Menurut beliau, nafkah tidak hanya soal nominal gaji, tetapi lebih pada keberkahan dan tanggung jawab moral.

Konsep Nafkah Menurut IslamUAH mengingatkan bahwa nafkah yang diberikan suami dari hasil kerjanya harus disyukuri oleh istri. Apapun besarannya, yang terpenting adalah nafkah tersebut diperoleh dari pekerjaan yang halal dan baik. Dengan demikian, keberkahannya akan berdampak positif bagi keluarga di rumah.

Baca Juga:Gratis Hadiah Eksklusif dengan Kode Redeem FF Hari Ini, 1 Juli 202411 Festival Kuliner Bulan Juli 2024: Nikmati Lezatnya di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Lainnya

“Nafkah itu begini, jika suami bekerja mencari yang halal dan baik, berapapun hasilnya, Allah akan mencukupkan untuk seluruh keluarga,” ujar UAH dalam kanal YouTube @ratnasari_d3wi pada 1 Juli 2024.

Peran Istri dalam KeluargaSelain itu, UAH menekankan pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga. Istri sebaiknya mendukung suami dengan mengelola nafkah yang diberikan untuk kebutuhan keluarga. Menurut UAH, seorang istri yang memaksa bekerja mencari nafkah mungkin tidak akan pernah merasa cukup, berapapun penghasilannya.

“Jika istri memaksa untuk bekerja sebagai pencari nafkah, sebesar apapun yang dibawa ke rumah, itu tidak akan pernah cukup,” tegas UAH.

Menyalurkan Bakat Tanpa Mengambil Tanggung Jawab Utama SuamiUAH juga menyarankan agar istri boleh menyalurkan bakat atau profesinya, namun tidak menjadikannya sebagai sumber utama nafkah keluarga. “Kalau ibu ingin menyalurkan profesi misalnya mengajar, silakan, tapi jangan jadikan pengajaran itu sebagai bagian dari pencarian nafkah,” ujarnya.

Menurut UAH, tanggung jawab utama mencari nafkah tetap berada pada suami. Istri dapat berkontribusi dalam berbagai bentuk yang tidak membebani tanggung jawab suami sebagai pencari nafkah utama.

Pentingnya Kerjasama dan Sinergi dalam KeluargaUstadz Adi Hidayat menekankan bahwa keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga terletak pada kebersamaan dan kerjasama antara suami dan istri. Sinergi antara keduanya sangat penting untuk menciptakan keharmonisan dan keberkahan dalam kehidupan keluarga.

“Kebersamaan dan kerjasama antara suami dan istri adalah kunci keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

0 Komentar