”Diharapkan bapak dan ibu guru sebagai pengajar betul-betul memahami kedudukan atau fungsi dari kurikulum Merdeka ini di sekolahnya masing-masing,” harap Atam.
Menurut dia, tidak ada perbedaan yang begitu signifikan antara Kurikulum 2013 (Kurtilas) dengan Kurikulum Merdeka.
Akan tetapi pada Kurikulum Merdeka ada penekanan terhadap pengajaran yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa dalam pengajarannya.
Baca Juga:Dana Hibah Parpol di Kabupaten Pangandaran Naik Tahun Depan, Rp 4.400 Per SuaraKawal Pilkada Kota Banjar, KPU Rangkul Media Massa, Bawaslu Bentuk Forum Warga
”Kami memberikan penjelasan dan arahan tentang karakteristik kurikulum merdeka. Dan kebetulan di MAN 2 Tasikmalaya penggunaan kurikulum merdeka sudah memasuki tahun kedua yang dilaksanakan di kelas X dan XI, sementara di MAS itu ada yang masih Kurtilas,” terangnya.
Dia menambahkan, ada 17 MAS di bawah MAN 2 Tasikmalaya yang mengikuti workshop pengembangan kurikulum operasional madrasah yang diselenggarakan Bersama Kemenag Kabupaten Tasikmalaya dan penerbit Erlangga.
”Kita melaksanakan workshop pengembangan kurikulum operasional madrasah ini sesuai karakteristik kurikulum Merdeka. Intinya pengajar itu betul-betul mengayomi dan memahami karakter dan minat bakat siswa,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Radar Tasik dengan judul Inovasi Pendidikan, MAN 2 Tasikmalaya Kembangkan Kurikulum Operasional Madrasah