Harga Cengkeh Merosot, Petani di Kabupaten Pangandaran Mengeluh

Dokumentasi situasi pedestrian Jalan Cihideung pada 26 Mei 2024 yang belum sesuai konsep awal. Pemkot Tasikmal
Dokumentasi situasi pedestrian Jalan Cihideung pada 26 Mei 2024 yang belum sesuai konsep awal. Pemkot Tasikmalaya akan kembali melakukan penataan di kawasan tersebut.
0 Komentar

sumedangekspres, Petani di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan harga cengkeh yang terjun bebas saat masa panen seperti sekarang.

Hal itu dirasakan oleh petani cengkeh di Kecamatan Kalipucang Sarmin, di mana saat ini harga cengkeh menyentuh angka Rp 25 ribu per kilogramnya. 

”Itu untuk yang basah, kalau sudah kering bisa menyentuh harga Rp 110 ribu per kilogram,” katanya saat dihubungi Radartasik.id, Kamis, 11 Juli 2024.

Baca Juga:Warga Garut Diminta Waspada, Awasi Tahapan Pilkada 2024 Demi Demokrasi BersihAdu Progres Kandidat Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Siapa yang Bakal Diusung dan Daftar ke KPU?

Sebelumnya, harga cengkeh basah bisa menyentuh angka Rp 45 ribu per kilogram. Sementara harga cengkeh kering menyentuh harga Rp 125 ribu per kilogram. 

”Mungkin sekarang banjir cengkeh, karena jumlah petaninya juga bertambah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, di daerahnya saja sekarang banyak yang menanam cengkeh dan sekarang tumbuh besar. ”Terutama di daerah dataran tinggi atau pegunungan,” katanya.

Menurut dia, yang menjual cengkeh basah justru lebih banyak saat ini. ”Walaupun murah, karena terburu-buru, gak dijemur langsung dijual,” ungkapnya.

Dia hanya bisa berharap harga cengkeh tetap stabil meskipun banyak petani yang panen. ”Ya, kita menginginkan harga tetap stabil, tidak sampai turun drastis,” jelas Sarmin.

Petani lainnya Sutendi mengatakan bahwa harga cengkeh ini berbanding jauh dengan beras dan rempah lainnya. ”Cengkeh itu seperti rempah eksklusif,” ucapnya.

Artikel ini telah terbit di radar tasik dengan judul Harga Cengkeh Merosot, Petani di Kabupaten Pangandaran Mengeluh

0 Komentar