sumedangekspres – Peserta didik baru yang diterima di sekolah bersiap menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) normal dimulai.
Dinas Pendidikan mengingatkan agar seluruh satuan pendidikan tidak memberikan tugas atau syarat yang memberatkan siswa baru dan orang tua. Selain itu, sekolah juga diharapkan mengawasi kakak kelas yang menjadi panitia MPLS agar tidak melakukan perpeloncoan atau sistem balas dendam terhadap siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini SSos, telah mengeluarkan edaran pedoman pelaksanaan MPLS tahun pelajaran 2024/2025 untuk seluruh sekolah SD dan SMP. Pedoman ini merujuk pada surat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca Juga:Gabungan Organisasi Wanita di Cirebon Menggelar Sosialisasi Pembagian WarisPeran Celempung dalam Komunikasi Antar Budaya
MPLS untuk SD akan dilaksanakan dari 15 hingga 20 Juli, sementara untuk SMP dari 15 hingga 17 Juli. Kadini menekankan agar selama MPLS, sekolah tidak memberikan tugas atau syarat yang memberatkan siswa baru dan orang tua.
Menurutnya, tujuan MPLS adalah memperkenalkan dan mengadaptasi siswa pada sistem KBM serta budaya lingkungan sekolah yang berbeda dari jenjang sebelumnya. Hal ini bertujuan agar proses KBM berjalan lancar dan siswa dapat beradaptasi dengan baik di sekolah baru.
MPLS tahun ajaran ini mengangkat tema utama untuk memberikan pengalaman menyenangkan melalui aktivitas kreatif, serta pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Kadini meminta pihak sekolah untuk memecah tema MPLS ke dalam berbagai kegiatan selama pelaksanaan di masing-masing sekolah. Saat ini, persiapan MPLS di SMPN 1 Kota Cirebon sedang berlangsung. Pada Kamis (11/7), siswa yang diterima menjalani registrasi dan daftar ulang hingga Sabtu, 13 Juli.
Kepala SMPN 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan MPd, menjelaskan bahwa siswa baru diharapkan hadir pada Minggu, 14 Juli, untuk persiapan dan pemberian informasi terkait MPLS. Lilik menegaskan bahwa pelaksanaan MPLS tidak akan memberatkan siswa baru dan orang tua dengan tugas atau syarat berlebihan.
“Sejauh ini, kami hanya memberikan atribut sederhana seperti pita berwarna untuk menandai kelompok dan nametag untuk memudahkan saling mengenal,” ujar Lilik. Dia menambahkan bahwa tujuan MPLS adalah memperkenalkan metode KBM SMP yang berbeda dari jenjang SD, serta mengenalkan siswa kepada teman sekelas, guru, dan staf pengajar di sekolah.