Pemerintah juga harus terus mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang berorientasi ekspor melalui berbagai program dan insentif. UKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam jangka panjang, stabilitas nilai tukar rupiah akan memberikan kepastian bagi dunia usaha dan investor. Hal ini akan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah juga dapat membantu menurunkan beban utang luar negeri. Dengan nilai tukar yang lebih kuat, pembayaran utang dalam mata uang asing menjadi lebih murah dan mengurangi tekanan pada anggaran pemerintah.
Baca Juga:Ancaman Spyware Serang Pengguna iPhone di 98 NegaraInsiden Penembakan yang Nyaris Merenggut Nyawa Donald Trump di Pennsylvania
Secara keseluruhan, penguatan nilai tukar rupiah di semester II 2024 memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia. Namun, upaya untuk menjaga stabilitas ini harus terus dilakukan dengan kebijakan yang tepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta.
Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang di tengah dinamika ekonomi global yang berubah-ubah. Dengan kebijakan yang tepat dan upaya bersama, Indonesia dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta harus terus bekerja sama untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan demikian, penguatan nilai tukar rupiah di semester II 2024 dapat menjadi momentum positif bagi perekonomian Indonesia ke depan.
Demikian pembahasan mengenai Rupiah Menguat di Semester II 2024.***
Artikel ini sudah tayang di Pasundan Ekspres dengan judul “Nilai Tukar Rupiah Menguat Memasuki Semester II 2024“