sumedangekspres – Sakarina Dwi Andini dari MAN 3 Tasikmalaya telah berhasil terpilih sebagai peserta Jambore Nasional Generasi Hijau (JNGH) 2024. Bersama dua pelajar lainnya dari MAN 2 Tasikmalaya dan SMAN 6 Tasikmalaya, mereka akan berangkat ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan untuk mengikuti acara tersebut pada 28 September hingga 2 Oktober 2024. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi sekolah, karena Sakarina adalah siswi pertama dari MAN 3 Tasikmalaya yang berhasil mencapai prestasi ini.
Kepala MAN 3 Tasikmalaya, Drs Undang Johari, menekankan bahwa saat ini fokus sekolah bukan hanya pada input yang diberikan kepada siswa, tetapi juga pada outcome atau hasil akhirnya. Dia menjelaskan bahwa salah satu outcome yang diharapkan adalah melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Alhamdulillah, saat ini 92 siswa telah diterima di perguruan tinggi negeri, di antaranya 72 siswa diterima berdasarkan prestasi tanpa tes di universitas ternama seperti UGM, ITB, Unpad, dan UIN, sementara 20 siswa lainnya melalui proses tes.
Dr. Undang juga menyatakan bahwa keikutsertaan Sakarina dalam JNGH 2024 adalah inisiatif pribadinya yang didukung sepenuhnya oleh orang tua dan pihak sekolah. Dalam proses seleksi JNGH 2024, Sakarina harus menulis esai tentang Manjatir Hebat, sebuah program kerja sama antara MAN 3 Tasikmalaya dan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya, yang menghidupkan ekonomi berbasis agroindustri tiram.
Baca Juga:Inilah Bedanya Motorik Halus dan Kasar pada Anak yang Perlu DiketahuiJika Anak Anda Susah Makan, Jangan Khawatir, Inilah Tips Agar sikecil Seimbang dalam Nafsu Makanya
Dalam esainya, Sakarina mencoba mengembangkan program Manjatir menjadi inovasi baru yang disebut Budi Daya Jamur Tiram (Bujatir).
Pembina Pramuka MAN 3 Tasikmalaya, Hj Dedeh Darliah, menjelaskan bahwa hubungan antara budi daya jamur tiram dan isu lingkungan yang menjadi fokus utama dalam Jambore Nasional adalah penggunaan sampah organik sebagai media tumbuhnya jamur tiram. Menurutnya, ini membantu menjaga kebersihan lingkungan dan atmosfer sekitar, karena sampah organik yang dikumpulkan diolah menjadi kompos, yang tidak hanya mengurangi bau pembusukan tetapi juga dapat digunakan sebagai media pertumbuhan jamur tiram.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi JNGH 2024, pihak sekolah akan membagi tugas kepada beberapa pihak di sekolah seperti tim media, pembina pramuka, dan pembina jamur tiram, serta melibatkan Sakarina sebagai peserta. Hal ini disebabkan karena pada bulan Agustus mendatang, Sakarina juga akan berkompetisi dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat provinsi bersama beberapa siswa lain dari MAN 3 Tasikmalaya.