sumedangekspres – Deskripsi kondisi fisik Kantor Kelurahan Leuwiliang Kecamatan Kawalu sangat memprihatinkan. Bangunan tersebut terlihat seperti baru saja mengalami gempa, dengan atap bagian depan yang rusak parah dan sebagian plafon yang sudah copot. Lurah Leuwiliang, Budi Hendarsyah, mengonfirmasi bahwa kondisi bangunan memang sudah sangat buruk, dengan sebagian dinding yang bergeser sehingga plafonnya tidak lagi menempel dengan baik. Bangunan ini terletak di lokasi terpencil dan jauh dari pemukiman warga, menambah kesan terabaikan dan tidak terurusnya kondisi fisiknya.
Kondisi atap yang rusak menyebabkan Kantor Kelurahan Leuwiliang rentan mengalami kebocoran saat hujan, terutama di bagian teras, ruang utama, dan ruangan kerja, seperti yang diungkapkan oleh Budi. Bangunan ini didirikan pada tahun 2006 dan sejak 2011 mengalami kerusakan bertahap hingga mencapai kondisi memprihatinkan seperti sekarang. Budi menjelaskan bahwa meskipun bangunan dalam kondisi buruk, layanan kepada masyarakat tetap berlanjut. Namun, untuk kegiatan bersama warga, mereka sekarang menggunakan Bank Sampah di sekitar kantor sebagai alternatif, mengingat risiko ambruk yang tidak diinginkan jika menggunakan ruang utama kantor yang rusak.
Sejak sebelum tahun 2017, pihak kelurahan telah mengajukan permohonan perbaikan kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya. Namun hingga kini, realisasi belum juga terwujud. Budi menyebutkan bahwa informasinya adalah perbaikan kemungkinan akan diprioritaskan pada tahun depan, yaitu tahun 2025, dengan harapan agar dapat terealisasi.
Baca Juga:Cara Mengobati dan Mengatasi Gejala Perut yang Terasa PanasTips Mengatasi Penyakit Insomnia Tanpa Obat-obatan
Selain itu, kelurahan telah mengajukan proposal untuk pindah dan menyewa bangunan lain sebagai kantor kelurahan. Hal ini dilakukan karena keprihatinan akan risiko bangunan yang rusak ambruk dan berpotensi mencelakakan pegawai serta warga yang datang untuk menerima pelayanan. Budi mengatakan, “Lebih baik kalau bangunan ambruk terjadi di malam hari saat kosong, karena di jam kerja tentu sangat berbahaya.”
Dari segi keamanan, kantor kelurahan juga dinilai rawan terhadap aksi pencurian karena lokasinya yang terpencil tanpa pengawasan yang memadai. Beberapa aset pemerintah, seperti lampu, TV dari Kominfo, dan pompa air, pernah hilang akibat pencurian. Budi menambahkan, “Kami sudah beberapa kali kehilangan aset karena pencurian.”
Demikianlah kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Kelurahan Leuwiliang Kecamatan Kawalu, yang menunjukkan urgensi perbaikan dan kebutuhan akan keamanan yang lebih baik.(*)