Berbagai jenis kacapi yang digunakan dalam karawitan Sunda, Kawih Sunda Mang Koko

Mang Koko tokoh maestro karawitan sunda
Mang Koko tokoh maestro karawitan sunda
0 Komentar

sumedangekspres – Berbagai jenis kacapi yang digunakan dalam karawitan Sunda, serta berbagai jenis pertunjukan kesenian yang melibatkan kacapi tersebut. Beberapa jenis kacapi yang disebutkan antara lain kacapi tembang atau indung, kacapi rincik, kacapi tarawangsa atau jentreng, dan kacapi kawih. Setiap jenis kacapi memiliki peran dan karakteristik yang berbeda dalam konteks karawitan Sunda.

Kacapi-kacapi tersebut digunakan dalam berbagai pertunjukan kesenian seperti tembang Sunda Cianjuran, celempungan, tarawangsa, pantun, kacapi jenaka, dan degung kawih. Masing-masing jenis pertunjukan ini memiliki gaya dan komposisi musik yang khas, yang tercermin dalam penggunaan kacapi yang berbeda-beda.

Khususnya untuk kacapi kawih yang digunakan dalam pertunjukan Mang Koko-an, meskipun tidak ada yang istimewa dari segi material atau jumlah senarnya, kacapi tersebut tetap memiliki gaya tersendiri dalam teknik permainan dan komposisi musiknya. Hal ini menunjukkan keberagaman dalam penggunaan dan pengembangan kacapi dalam tradisi musik Sunda.

Baca Juga:Pengelompokkan Seni Musik Karawitan Sunda, Apa itu Sekar Gending?Mengenal Tentang Tangga Nada dalam Karawitan Sunda

Beberapa hal yang menjadi gaya khas Mang Koko dalam teknik permainan kacapi dan komposisi lagunya. Mang Koko mengadopsi beberapa teknik permainan kacapi seperti disintreuk, ditoel, diranggeum, dan dijambret atau dikemprang, yang sebagian terinspirasi oleh musik barat. Ini tercermin dalam penggunaan teknik permainan tangan kanan yang mirip dengan penggunaan sistem akor, serta teknik permainan tangan kiri yang berperan sebagai pembawa bass, yang menggunakan teknik petikan yang tidak lazim dalam karawitan Sunda.

Selain dari segi teknik permainan, kawih Mang Koko-an juga dikenal dengan bentuk komposisi lagunya yang jelas. Setiap lagu memiliki struktur yang terdefinisi baik, dengan menerapkan gending (melodi) dan iringan (akomodasi musik pengiring) khusus yang menjadi ciri khas setiap lagu. Sebagai contoh, lagu “Kembang Tanjung Panineungan” merupakan salah satu karya Mang Koko yang menonjol dalam hal struktur komposisi yang teratur, baik dalam penyampaian sekar (vokal) maupun dalam penyajian kacapi.

Dengan demikian, gaya Mang Koko dalam karawitan Sunda tidak hanya tercermin dari teknik permainan kacapinya yang inovatif dan terinspirasi, tetapi juga dari struktur komposisi yang terorganisir dengan baik dan penerapan gending serta iringan yang mengikuti karakteristik masing-masing lagu.(*)

0 Komentar