Selain patroli siang dan malam, tim gabungan juga melakukan berbagai upaya penanganan, termasuk pemasangan kamera pengintai dan penebaran kotoran singa di beberapa titik. Tujuannya adalah agar macan tutul segera menjauh dan kembali ke habitat aslinya di hutan.
Penemuan solusi efektif ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara pemerintah desa dan berbagai pihak terkait. Keberhasilan ini membawa ketenangan bagi warga Desa Gunungmanik yang sebelumnya dilanda kekhawatiran akibat sering munculnya macan tutul di sekitar pemukiman mereka.
Para warga Desa Gunungmanik sebelumnya merasa was-was dengan keberadaan macan tutul yang sering mendekati rumah-rumah mereka. Kemunculan hewan ini membawa ketakutan tersendiri, terutama bagi para orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Baca Juga:Penemuan Jenazah di Tangga Mall Hebohkan WargaTransformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Integrasi Layanan Primer di Sumedang
Namun, berkat upaya bersama dari berbagai pihak, ancaman ini akhirnya bisa diatasi. Penggunaan kotoran singa sebagai strategi pengusiran macan tutul memang terdengar unik, namun terbukti sangat efektif. Hewan liar seperti macan tutul memiliki insting alami untuk menghindari wilayah yang terindikasi sebagai daerah kekuasaan predator lain, dalam hal ini singa.
Keberhasilan strategi ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah desa, BKSDA, BPBD, hingga TNI/POLRI dan tokoh masyarakat. Semua pihak bekerja sama dengan satu tujuan, yaitu memastikan keselamatan warga dan mengembalikan macan tutul ke habitat aslinya.
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan menjelaskan bahwa tim gabungan melakukan berbagai pendekatan untuk menangani masalah ini. Selain patroli rutin dan pemasangan kamera pengintai, mereka juga menebar kotoran singa di beberapa titik strategis yang sering dilewati oleh macan tutul.
Langkah-langkah tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengusir macan tutul, tetapi juga untuk memantau pergerakan hewan tersebut agar bisa diambil tindakan pencegahan lebih lanjut jika diperlukan. “Kami berusaha memastikan bahwa macan tutul tidak lagi mendekati pemukiman dan kembali ke habitat aslinya di hutan,” jelasnya.
Hasil yang dicapai ini membuktikan bahwa solusi yang kreatif dan kerja sama yang baik bisa mengatasi masalah yang kompleks. Warga Desa Gunungmanik kini bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih tenang, tanpa rasa takut akan ancaman dari macan tutul.