Mengenal Tentang Tangga Nada dalam Karawitan Sunda

Tangga nada karawitan sunda
Tangga nada karawitan sunda
0 Komentar

sumedangekspres – Dalam konteks karawitan Sunda, tangga nada yang digunakan memang pentatonik, yang berarti terdiri dari lima nada pokok. Nada-nada ini memiliki lambang notasi dalam sistem karawitan Sunda yang disebut dengan “daminatila”. Sistem notasi ini memungkinkan para pemain musik untuk memahami dan memainkan melodi-melodi tradisional dengan tepat.

Secara spesifik, “daminatila” merupakan singkatan dari nama-nama dari lima nada pokok dalam tangga nada pentatonik karawitan Sunda, yaitu:

Dalam konteks karawitan Sunda, kita dapat menguraikan informasi yang diberikan sebagai berikut:

Baca Juga:Sejarah Karawitan Seni Musik Tradisional yang Berasal dan Berkembang di Daerah SundaBentuk Sajian Musik dalam Upacara Adat Sunda Mapag Pengantin

1. Nada Relatif:   Angka 1 5 4 3 2 1 yang disebut sebagai nada relatif mengacu pada urutan nada dalam tangga nada pentatonik karawitan Sunda. Nada-nada ini dalam urutan dari atas ke bawah adalah:   – 1 = T (Tugu) = da   – 5 = S (Singgul) = la   – 4 = G (Galimer) = ti   – 3 = P (Panelu) = na   – 2 = L (Loloran) = mi   – 1 = T (Tugu) = da      Jadi, urutan nada relatifnya adalah: da la ti na mi da.

2. Nada Mutlak (Notasi Buhun):   Huruf T S G P L T yang disebut sebagai nada mutlak (notasi buhun) adalah lambang-lambang untuk nada-nada pokok dalam karawitan Sunda. Nada-nada ini dijelaskan sebagai:   – T = Tugu = da   – S = Singgul = la   – G = Galimer = ti   – P = Panelu = na   – L = Loloran = mi   – T = Tugu = da      Jadi, notasi buhun untuk nada pokoknya adalah: da la ti na mi da.

3. Notasi “da la ti na mi da”:   Ini adalah cara membaca atau melambangkan urutan nada dalam tangga pentatonik karawitan Sunda, baik sebagai nada relatif maupun notasi buhun.

4. Nada Sisipan (Nada Uparenggaswara):   Selain dari lima nada pokok, karawitan Sunda juga menggunakan nada sisipan atau hiasan yang disebut nada uparenggaswara. Contoh-contoh dari nada uparenggaswara ini adalah:   – Nada pamiring atau nada meu (2+)   – Nada Bungur atau nada ni (3-)   – Nada pananggis atau nada teu (4+)   – Nada sorog atau nada leu (5+)

0 Komentar