Operasi Patuh Lodaya 2024, Pengendara Berkenalpot Bising Salah Satu Sasaran Utama Polisi

Anggota Satlantas Polres Tasikmalaya saat memeriksa pengendara sepeda motor dalam rangka Operasi Patuh Lodaya
Anggota Satlantas Polres Tasikmalaya saat memeriksa pengendara sepeda motor dalam rangka Operasi Patuh Lodaya 2024, Rabu (17/7/2024).
0 Komentar

sumedangekspres – Polres Tasikmalaya tengah menggelar Operasi Patuh Lodaya 2024 mulai tanggal 15 hingga 28 Juli 2024. Operasi ini difokuskan pada penegakan disiplin lalu lintas dengan menyasar beberapa pelanggaran utama. Ipda Indra, Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya, menjelaskan bahwa operasi ini aktif mencari pelanggar lalu lintas di berbagai jalanan.

Sasaran utama dari operasi ini termasuk pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari dua orang, serta yang tidak membawa SIM atau STNK. Selain itu, operasi juga menargetkan pengendara di bawah umur dan kendaraan yang menggunakan knalpot bising. Patroli dalam operasi ini tidak hanya dilakukan secara statis di satu lokasi tetap, melainkan bergerak aktif di berbagai titik.

Dengan demikian, tujuan utama dari Operasi Patuh Lodaya 2024 adalah meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas di wilayah Tasikmalaya dengan penegakan yang proaktif dan menyeluruh.

Baca Juga:Peringatan Hari Jadi Satpol PP, Pj Wali Kota Ikut Serta Dalam Rangkaian TersebutDampak Perceraian yang Sering Kali Berdampak Serius pada Kesehatan Seseorang

Untuk kendaraan mobil, Operasi Patuh Lodaya 2024 juga menyasar pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, tidak memiliki atau membawa SIM dan STNK, tidak menggunakan sabuk pengaman, serta pengendara di bawah umur. Operasi ini juga menargetkan pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol.

Menurut Ipda Indra, Operasi Patuh Lodaya Tahun 2024 baru berlangsung selama dua hari sejak 15 Juli. Satlantas Polres Tasikmalaya telah aktif melakukan penindakan dengan melakukan hunting atau patroli aktif, tanpa berpatokan pada tempat-tempat tertentu.

Dengan demikian, operasi ini tidak hanya mengutamakan penegakan terhadap pelanggaran tertentu, tetapi juga menunjukkan pendekatan proaktif dalam menanggapi pelanggaran lalu lintas di wilayah tersebut.

Menurut Ipda Indra, tingkat pelanggaran lalu lintas dalam Operasi Patuh Lodaya Tahun 2024 masih belum terlalu signifikan, dengan jumlah pelanggaran yang masih di bawah seratus. Namun, penindakan tetap dilakukan secara intensif, terutama terhadap pelanggaran seperti anak-anak yang berboncengan tiga orang dan pengendara di bawah umur.

Proses penilangan dilakukan baik secara elektronik maupun manual. Sasaran penindakan meliputi pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, tidak menggunakan sabuk pengaman, serta pengguna helm yang tidak sesuai dengan standar SNI.

0 Komentar