“Pergerakan tanah ini harus diwaspadai oleh masyarakat dan harus meningkatkan kesadaran terutama dalam mendirikan rumah di daerah rawan,” ujarnya, menegaskan pentingnya kesadaran akan risiko yang ada.
Dia menambahkan bahwa Tim PVMBG yang datang ke Kabupaten Tasikmalaya akan melakukan pengecekan lokasi pergerakan tanah selama lima hari ke depan.
“Tujuannya adalah untuk melakukan pengecekan lokasi dan memastikan wilayah yang bisa ditempati atau aman. Ini masih dalam proses kajian. BPBD telah menetapkan status tanggap darurat untuk bencana longsor dan pergerakan tanah,” tambahnya.
Baca Juga:Operasi Patuh Lodaya 2024, Pengendara Berkenalpot Bising Salah Satu Sasaran Utama PolisiPeringatan Hari Jadi Satpol PP, Pj Wali Kota Ikut Serta Dalam Rangkaian Tersebut
Camat Salawu, Nandang Haryana, mengungkapkan bahwa longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Salawu melibatkan 12 desa dengan delapan unit rumah mengalami kerusakan.
“Ini juga mengancam 513 kepala keluarga (KK). Lokasi pergerakan tanah tersebar di 90 titik, dengan kerusakan rumah mencakup dinding retak, lantai terbelah, dan halaman rumah berlubang,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa pemerintah kecamatan terus berupaya melakukan sosialisasi agar warga yang terdampak pergerakan tanah meningkatkan kesiapsiagaan.
“Karena hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi ancaman bagi rumah-rumah yang berada di daerah rawan longsor. Kami terus mengimbau agar saat hujan terjadi, warga segera mengungsi ke rumah warga atau kerabat mereka yang aman,” tambahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di radartasik.id, dengan judul: Pergerakan Tanah Rusak Puluhan Rumah di Kabupaten Tasikmalaya