sumedangekspres – Sejarah Aki Lengser Dalam Prosesi Upacara Adat Mapag Pengantin Sunda, menggambarkan peran penting Aki Lengser dalam upacara adat Sunda, khususnya dalam prosesi mapag pengantin. Aki Lengser adalah gelar untuk peran kakek-kakek dalam upacara tersebut. Awalnya, Aki Lengser bertugas sebagai penasehat atau pendamping bagi seorang raja pada zamannya. Posisinya sangat dihormati dan berada di atas patih di bawah raja.
Meskipun zaman telah berubah, peran Aki Lengser tetap sebagai pendamping, meski perannya telah bergeser dari pendamping raja menjadi pendamping pengantin Sunda dalam konteks modern. Ini menunjukkan bahwa meskipun perannya telah beradaptasi dengan perubahan zaman, peran Aki Lengser tetap memegang nilai penting dalam memimpin dan mendampingi dalam upacara adat Sunda, khususnya dalam mapag pengantin.
Pakaian yang dikenakan Aki Lengser mencerminkan adat khas Sunda, dengan mengenakan baju salontreng hitam, ikat khas Sunda, sarung, sandal terompah, dan tas kaneron yang terbuat dari lilitan bambu.
Baca Juga:Pergerakan Tanah Bencana Alam Puluhan Rumah Mengalami Kerusakan BeratOperasi Patuh Lodaya 2024, Pengendara Berkenalpot Bising Salah Satu Sasaran Utama Polisi
Kehadiran Aki Lengser dengan gigi ompongnya menambahkan kesan original bagi kakek ini, menarik perhatian penonton maupun tamu undangan yang hadir dalam upacara pernikahan.
Dalam penampilannya, Aki Lengser biasanya didampingi oleh peran nenek-nenek atau yang dikenal sebagai Ambu. Peran Ambu juga penting dalam upacara adat tersebut, meskipun pada zaman sekarang lebih sering sebagai penghibur bagi penonton dan para undangan serta sebagai pemangku hajat dalam acara pernikahan.
Dalam Upacara Adat Sunda, selain Aki Lengser dan Ambu, terdapat peran pendamping lainnya seperti penari yang sering disebut dayang, serta penari laki-laki yang disebut juru baksa. Mereka memiliki peran penting dalam seni tari yang memperkaya keseluruhan acara upacara adat Sunda, khususnya dalam mapag pengantin.
Selain itu, upacara adat Sunda juga dilengkapi oleh para pemain musik atau nayaga yang khusus bertugas untuk pagelaran mapag pengantin. Mereka menciptakan suasana dengan musik tradisional Sunda yang khas, memperdalam makna dan nuansa dari upacara tersebut.(*)