Namun, kedatangan mereka bertepatan dengan jam pulang sekolah, sehingga siswa SMK yang memergoki langsung melakukan pengejaran.
“Awalnya dari titik sana menyerang sekitar jumlah 5 motor, bawa alat senjata tajam. Setelah di TKP, yang diserang ini pas bubaran sekolah. Jadi dia kepergok, lari. Lari lagi lawan arah, dikejar, udah cabut kabur,” tutur Solikin.
Solikin menambahkan bahwa tidak ada yang tertangkap dan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga:5 Kuliner Sunda yang Melegenda di Jawa Barat8 Kuliner Sunda yang Wajib Dicoba di Bandung
“Tidak ada. Tidak ada korban, tidak ada yang luka, tidak ada yang kena,” ujarnya. Meskipun demikian, identitas para pelajar yang diduga hendak menyerang dan membawa senjata tajam itu masih belum diketahui.
Peristiwa tawuran antar pelajar seperti ini menunjukkan adanya masalah serius dalam lingkungan pendidikan dan sosial di wilayah tersebut.
Aparat kepolisian terus berupaya untuk mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya aksi tawuran serupa di masa depan.
Pasca kejadian, lalu lintas di lokasi tetap lancar dan aparat kepolisian berada di tempat untuk berjaga-jaga.
Namun, kejadian ini meninggalkan pertanyaan besar mengenai langkah-langkah pencegahan yang harus diambil untuk menghindari terulangnya aksi tawuran antar pelajar.
Perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat kepolisian untuk memberikan edukasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap para pelajar.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang dan pihak terkait dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tawuran antar pelajar ini.
Baca Juga:3 Wisata Kuliner Sunda di Bandung yang Cocok untuk KeluargaMegawati Pengawal Konstitusi: Perjuangan seorang  Ibu yang Tak Kunjung Usai
Tawuran tidak hanya membahayakan nyawa para pelajar, tetapi juga mencoreng citra dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.
Upaya pencegahan perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Pendidikan karakter, pengawasan ketat, serta kegiatan positif yang melibatkan para pelajar dapat menjadi langkah awal untuk mencegah terjadinya tawuran.
Selain itu, peran aktif orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anaknya juga sangat penting.
Dengan demikian, diharapkan para pelajar dapat lebih fokus pada pendidikan dan kegiatan positif lainnya, serta menjauhkan diri dari aksi kekerasan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.