sumedangekspres – Terbongkar! Limbah Berbahaya Ditemukan di Perbatasan Desa, Warga Berjuang Melawan Dampaknya, Limbah B3 Cemari Lahan Bekas Situ Saradan, Warga Dua Desa Terimbas, Baru-baru ini, warga Desa Sukamulya dan Desa Gunungsari di Kecamatan Pagaden dikejutkan dengan adanya limbah cairan B3 yang mencemari lingkungan sekitar.
Limbah Berbahaya Ditemukan di Perbatasan Desa
Limbah tersebut ditemukan di lahan bekas Situ Saradan yang berada di perbatasan antara dua desa tersebut.
Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan warga karena bau menyengat dan dampak kesehatan yang merugikan.
Baca Juga:Kenapa Harga iVertu 5G Sangat Mahal Di Luar Otak Sampe 90 JUTAReview Jam Huawei Watch GT3 yang Saya Pake Kalau Pengen Keliatan Kaya
Menurut warga sekitar, bau menyengat dari limbah tersebut membuat mata perih dan berpotensi mengganggu saluran pernapasan.
“Kita juga tidak tahu persis limbah apa itu, apakah B3 atau apa, ini kan dinas lingkungan hidup yang berwenangnya.
Soal dari mana dan siapa yang membuangnya kita juga belum tahu, hanya saja dampaknya terasa oleh masyarakat lingkungan sekitar, karena menimbulkan bau tak sedap,” ujar Sekdes Gunungsembung, Jumat (19/7).
Langkah Awal Penanganan
Kepala Desa Gunungsari, Andri Nugraha, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan kepala desa Sukamulya mengenai masalah ini.
“Itu bukan masuk di wilayah saya pak, bisa dikatakan perbatasan.
Tapi yang berdampak ke warga saya.
Saya sudah mengupayakan untuk menindaklanjuti ke pengurus terkait bahkan berkomunikasi dengan Kades Sukamulya.
Kita sudah mengupayakan untuk diurug, tanahnya sudah numpuk di depan limbah tersebut, tapi harus pake beko,” kata Andri Nugraha.
Baca Juga:Review Vertu Ayxta Fold 5G, Malu Banget Kalau Pake Kuota Mingguan Apalagi Hanya 3GbReview Ivertu 5G Smartphone 98 JUTA Yang pake iPhone tolong minggir dulu 🙂
Upaya pengurugan limbah ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran bau dan unsur limbah yang terbawa angin.
Namun, penanganan ini masih bersifat sementara dan belum menyelesaikan masalah secara tuntas.
Investigasi dan Identifikasi Limbah
Laporan dari warga dan pemerintah desa telah ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang bersama jajaran Polsek Pagaden.
Kapolsek Pagaden, Kompol Dede, bersama timnya langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi limbah tersebut dan memasang garis polisi (police line) di sekitar area yang terkontaminasi.
“Kita belum tahu pak limbah itu dari mana, dan jenis apa, kita belum punya labnya.