Namun, ketika Sukron dan empat tokoh Nahdliyin lainnya bertemu dengan Presiden Israel, hal itu menjadi polemik besar. Sukron menduga hal ini terjadi karena NU adalah salah satu ormas terbesar di Indonesia, sehingga perhatian publik lebih besar.
“Jadi viral karena NU itu menjual,” ujarnya.
Sukron tidak mengungkap nama-nama ormas lain yang telah berkunjung ke Israel. Namun, ia menyatakan bahwa ormas-ormas tersebut telah melakukan kunjungan sejak lama, bukan hanya baru-baru ini.
“Bukan hanya presiden yang sekarang, sebelumnya juga ada,” tambahnya.
Kedatangan Sukron ke Israel adalah atas kapasitas pribadi dan bukan mewakili NU. Tujuannya adalah untuk berdialog mengenai hubungan antaragama.
Baca Juga:Serangkaian Sanksi untuk Aktivis NU yang Bertemu Presiden IsraelPentingnya Pendidikan Pancasila
“Yang berangkat bukan hanya Nahdliyin, ada juga perwakilan dari agama lain karena tujuannya adalah dialog antaragama,” jelas Sukron.
Pertemuan lima tokoh NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini mendapat banyak perhatian dan reaksi keras dari masyarakat. Kelima tokoh tersebut adalah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Sukron Makmun, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Netizen dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan reaksi tegas terhadap pertemuan tersebut. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas atas kejadian ini.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat luas atas adanya warga NU yang pergi ke Israel. Saya merasa hal ini tidak patut dalam konteks situasi saat ini,” ujar Gus Yahya pada Selasa, 16 Juli 2024.
Demikian pembahasan mengenai Banyak Ormas Temui Presiden Israel, Kata Ex Aktivis NU.***