Buya Yahya: Harus Cerdas, Jangan Mengolok-olok NU Karena Tindakan Oknum

Buya Yahya: Harus Cerdas, Jangan Mengolok-olok NU Karena Tindakan Oknum
Buya Yahya: Harus Cerdas, Jangan Mengolok-olok NU Karena Tindakan Oknum (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Buya Yahya: Harus Cerdas, Jangan Mengolok-olok NU Karena Tindakan Oknum.

Baru-baru ini, viral di media sosial unggahan Zainul Maarif yang menunjukkan momen lima tokoh Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Kontroversi ini menimbulkan perhatian publik dan memicu sorotan tajam terhadap Nahdlatul Ulama (NU), bahkan banyak yang mengecam organisasi Islam ini di media sosial.

Menanggapi kontroversi ini, ulama Indonesia Buya Yahya memberikan pandangan dalam ceramah yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV. Buya Yahya menekankan pentingnya kebijaksanaan publik dalam menilai situasi ini dan tidak langsung mengaitkan tindakan individu dengan organisasi NU secara keseluruhan.

Baca Juga:Zainul Maarif Terbukti Langgar Etik Unusia Setelah Bertemu Presiden IsraelRespons Jokowi atas Kontroversi Pertemuan Tokoh Muda NU dengan Presiden Israel

Buya Yahya menegaskan agar masyarakat dapat membedakan antara tindakan pribadi anggota NU dengan nilai-nilai yang dipegang oleh organisasi. “Kita harus bisa membedakan antara ajaran Islam dan orang muslim yang bermaksiat. Jangan setiap kejadian kemaksiatan orang Islam lalu dinisbatkan kepada Islam,” ujar Buya Yahya pada Senin, 22 Juli 2024.

Ia juga menekankan bahwa publik harus bijak dan tidak langsung menyalahkan NU atas tindakan individu yang tidak sesuai dengan prinsip organisasi. “Kalau ada orang-orang di dalam NU melakukan sesuatu yang tidak benar, kita harus cerdas, jangan langsung mengatakan NU itu tidak benar. Ya boleh kecewa, tapi kita punya batasan-batasan,” jelasnya.

Buya Yahya berpesan agar publik tidak mencela NU karena tindakan beberapa oknum. “Kita harus membedakan ini orang per orang, jangan dikatakan itu adalah NU. Dalam Islam mungkin ada orang-orang yang berbuat jahat, tapi jangan langsung dikatakan Islam seperti itu,” tambah Buya Yahya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Samsul Ma’arif, juga memberikan pernyataan terkait kunjungan ke Israel. PWNU Jakarta telah melakukan rapat dan memutuskan untuk memberhentikan beberapa orang yang terlibat dalam keberangkatan ke Israel dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta.

“Kami, PWNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah, memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta,” ungkap Kiai Samsul pada Senin, 22 Juli 2024.

0 Komentar