Empat tokoh Nahdliyin yang diberhentikan adalah Zainul Maarif, Mukti Ali Qusyairi, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh. Mereka diketahui terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) yang memiliki keterkaitan dan komunikasi dengan pihak Israel.
Kiai Samsul menegaskan bahwa keempat orang ini diberhentikan karena adanya keterkaitan komunikasi dengan pihak Israel terkait keberangkatan mereka. “Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta. Saya menyampaikan hasil rapat antara jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta,” jelasnya.
Kontroversi ini memunculkan berbagai reaksi dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak pihak yang kecewa dan marah atas tindakan tersebut, mengingat NU selama ini dikenal mendukung perjuangan rakyat Palestina. Namun, dengan adanya klarifikasi dari Buya Yahya dan keputusan tegas dari PWNU Jakarta, diharapkan masyarakat dapat memahami situasi ini dengan lebih bijak.
Baca Juga:Zainul Maarif Terbukti Langgar Etik Unusia Setelah Bertemu Presiden IsraelRespons Jokowi atas Kontroversi Pertemuan Tokoh Muda NU dengan Presiden Israel
Buya Yahya juga menegaskan bahwa NU tetap konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan di tengah situasi yang sensitif ini, serta tidak terjebak dalam generalisasi yang dapat merugikan organisasi.
Respons cepat dan tegas dari PWNU Jakarta diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap NU. Keputusan ini juga menunjukkan komitmen NU dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang telah menjadi dasar perjuangan mereka.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak membiarkan tindakan individu mencemarkan nama baik organisasi. Solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina tetap menjadi prioritas utama bagi NU dan seluruh anggotanya.
Melalui dialog yang konstruktif dan komunikasi yang terbuka, diharapkan situasi ini dapat segera mereda dan tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan. PWNU Jakarta dan seluruh jajarannya akan terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menjaga prinsip-prinsip keadilan serta kemanusiaan.
Dengan adanya klarifikasi dan tindakan tegas ini, masyarakat diharapkan dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terjebak dalam generalisasi yang merugikan. NU dan seluruh anggotanya tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip yang telah mereka pegang teguh selama ini, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan dan keadilan.