Di Museum Nyamuk, terdapat berbagai sarana penunjang yang meliputi insektarium, laboratorium, dan perpustakaan. Laboratorium di museum ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu laboratorium entomologi, parasitologi, farmakologi, dan virologi. Selain itu, terdapat juga laboratorium uji insektisida. Sarana-sarana ini mendukung kegiatan penelitian dan pembelajaran yang berhubungan dengan nyamuk serta upaya pengendalian populasi nyamuk yang efektif.
Museum Nyamuk dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dengan pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pengelola Teknis Museum Nyamuk Litbang P2B2 Ciamis.[1] Pengelola museum telah menyusun beberapa paket wisata yang tersedia, seperti paket singkat, paket menengah, dan paket magang/pelatihan/penelitian.
Paket singkat adalah kunjungan selama satu hari yang mencakup aktivitas menonton film dokumenter tentang nyamuk, eksplorasi koleksi tumbuhan obat untuk malaria, dan kunjungan ke Museum Nyamuk serta insektarium. Untuk menonton film dokumenter, jumlah minimal pengunjung adalah 20 orang.
Baca Juga:Taman Wisata Alam Pangandaran Menikmati Keragaman Flora dan FaunaAquarium Indonesia Pangandaran Menawarkan Pengalaman yang Menarik dengan Berbagai Jenis Aquarium dan Fasilitas
Paket menengah berlangsung dari dua hari hingga satu minggu, dengan kegiatan meliputi kelas tentang penangkapan dan pengawetan nyamuk serta praktik langsungnya. Kegiatan tambahan seperti mancakrida juga dimasukkan dalam paket ini.
Sementara itu, paket magang/pelatihan/penelitian ditujukan untuk peserta yang ingin melakukan kegiatan wisata ilmiah, seperti magang, pelatihan, atau penelitian.
Museum Nyamuk buka setiap hari Senin sampai Jumat, dengan jam operasional dari pukul 08.00 hingga 16.00. Biaya tiket masuk berbeda untuk mahasiswa atau pelajar serta untuk masyarakat umum.(*)