Ibu-ibu Kecewa dengan Adanya Kenaikan Harga Minyakita dari Rp. 14.000 Hingga Rp. 18.000 Per Liter

Minyakkita
Kenaikan Harga Minyakita Mencapai Rp. 18.000 Peliter
0 Komentar

sumedangekspres – Kenaikan harga minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diumumkan Mendag telah menimbulkan kekecewaan di kalangan ibu rumah tangga dan pedagang. Meskipun HET ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter, minyak goreng tersebut dijual di pasaran dengan harga yang lebih tinggi, berkisar antara Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per liter.

Keadaan ini tentu saja menyulitkan bagi konsumen yang membeli minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari, mengingat harga yang lebih tinggi dari yang diumumkan pemerintah. Kritik dan keluhan dari masyarakat terhadap kenaikan harga yang tidak sesuai dengan ketetapan resmi juga menjadi isu yang perlu diperhatikan, karena hal ini dapat mempengaruhi biaya hidup dan kestabilan ekonomi rumah tangga.

Diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk menegakkan penetapan HET secara lebih ketat, sehingga harga yang dikenakan kepada konsumen sesuai dengan yang telah ditetapkan, dan tidak memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Baca Juga:Inilah Alasan Kementrian Perdagangan Terkait dengan Naiknya Harga MinyakitaKepulangan Jemaah Haji dari Kloter JKS-63 ke Tanah Air, disambut Oleh Sekjen Kemenag

Dalam laporan dari Pedagang Gorengan Neli, 49 tahun, warga Padalarang, terungkap bahwa keputusan untuk menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita oleh Zulkifli Hasan dianggap sebagai sebuah kesulitan bagi masyarakat kecil.

“Sekarang di pasar harganya sudah tembus Rp 17.000 per liter, ini pasti bakal naik lagi. Kami kesulitan kalau harga minyak goreng subsidi naik terus,” ujar Neli kepada wartawan pada Jumat, 19 Juli 2024.

Menurutnya, harga di pasar terus naik, terutama jika minyak subsidi tersebut dijual di warung kelontongan yang sudah mencapai Rp 18.000 per liter. Bahkan untuk kemasan 2 liter, harganya mencapai Rp 32 ribu. Di warung lebih mahal, kalau naik terus terpaksa saya juga harus mengurangi porsi penjualan, tambahnya.

Pedagang sembako lainnya di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Ujang Taryana, 64 tahun, juga menyebut bahwa sejumlah pedagang telah meningkatkan harga minyak goreng bersubsidi sejak satu pekan yang lalu. Sekarang sudah naik Rp 2.000, jadi harga Minyakita Rp 16.000 per liternya,” kata Ujang kepada wartawan pada Kamis, 18 Juli 2024.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut tidak bisa dihindari karena distributor juga mengalami kenaikan harga. Di Kota Bandung, harga Minyakita untuk konsumen sudah mencapai antara Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per liter di sejumlah pasar. Di daerah Kosambi, harga Minyakita mendekati Rp 17.000 per liter, sementara di warung bisa mencapai Rp 18.000.

0 Komentar