Oleh: Dhaneswara Ardra Nayanatama
sumedangekspres, Stunting adalah kondisi di mana anak balita mengalami gangguan pertumbuhan sehingga memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini sering disebabkan oleh malnutrisi dan infeksi berulang selama masa kanak-kanak.
Di Indonesia, stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan telah menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan anak. Salah satu solusi yang dapat diperdalam adalah penggunaan prebiotik.
Seperti yang kita ketahui, penyebab utama terjadinya stunting adalah asupan gizi yang kurang. Akan tetapi, seringkali terlewati, bahwa kesehatan saluran pencernaan pada balita juga perlu diperhatikan, di mana kesehatan usus yang baik sangat penting dalam penyerapan nutrisi yang optimal.
Baca Juga:Gudang Penampungan Kertas Dus di Cimanggung Ludes Dilalap ApiKemarau Panjang, Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tanjungsari Kian Meroket
Mikrobiota usus yang sehat dapat membantu mencerna makanan dan menyerap nutrisi lebih efisien, yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Prebiotik berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan mikrobiota usus.
Dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus, prebiotik dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi penting seperti kalsium, magnesium, dan zat besi, yang semuanya diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Sehingga, tanpa saluran pencernaan yang sehat, gizi yang dikonsumsi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara maksimal.
Kulit pisang sering dianggap sebagai limbah dan hanya dibuang begitu saja, padahal di dalamnya kaya akan prebiotik seperti pektin dan fruktooligosakarida (FOS). Prebiotik adalah senyawa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia tetapi bermanfaat bagi bakteri baik di usus.
Umumnya, prebiotik pada makanan merupakan serat-serat pangan yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan, sehingga akan difermentasi dan dimanfaatkan oleh bakteri-bakteri baik di dalam usus. Kandungan prebiotik pada kulit pisang dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli. Selain itu, kulit pisang juga mengandung polifenol dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi.
Tentunya, kulit pisang tidak langsung dimakan begitu saja. Diperlukan proses pengolahan untuk membuat kulit pisang dapat dikonsumsi dengan nikmat dan tidak terasa seperti suatu suplemen. Salah satu cara pengolahan kulit pisang adalah dengan membuatnya menjadi tepung kulit pisang.