Horikita percaya bahwa hubungan yang terpaksa tidak akan menghasilkan persahabatan yang tulus.
Kushida Mempelajari Pelajaran Penting
Meskipun Horikita tidak menerima permintaan Kushida, ini menjadi pelajaran penting bagi Kushida.
Dia menyadari bahwa kadang-kadang, meskipun seseorang memiliki niat baik, tidak semua orang akan bisa bergaul dengan mudah.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol 1 Indo: Ngedate di Kafe dengan HorikitaBaca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 Indo Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu dengan Horikita
“Terima kasih Ayanokouji-kun, aku tidak bisa berteman dengan dia, tapi… aku harus belajar sesuatu yang penting, aku puas dengan itu,” kata Kushida sambil tersenyum.
Kushida: “Horikita-san, tolong jadilah temanku!”
Horikita: “Aku sudah sering mengatakannya, tapi tinggalkan aku sendiri. Aku tidak berniat repot-repot ke kelas, apa itu masalah?”
Kushida: “Tapi… Selalu menghabiskan waktu sendiri akan menghasilkan kehidupan sekolah yang sepi dan menyedihkan. Aku ingin bergaul dengan semua orang di kelas.”
Horikita: “Aku tidak mencoba untuk menolak keinginanmu, namun salah jika melibatkan orang lain melawan keinginan mereka. Aku tidak merasa sedih karena sendirian.”
Kushida: “T-tapi…”
Horikita: “Juga, demi argumentasi, apakah menurutmu aku akan senang jika kau memaksa ku untuk menyesuaikan diri denganmu? Menurutmu, ada pertemanan atau kepercayaan apa pun yang berasal dari hubungan paksa?”
Kushida: “Aku sudah merasa begitu nyaman denganmu sejak pertama kali bertemu. Aku rasa Horikita-san juga merasakan hal yang sama.”
Horikita: “Ini buang-buang waktu saja, membuatku merasa tidak nyaman.”
Kushida: (menelan ludah) “Aku hanya ingin bergaul denganmu, tidak ada yang lebih dari itu.”
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol 1 Indo: Membuat Horikita TersenyumBaca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 Indo
Horikita: “Kalau begitu, jika kau tidak yakin dengan apa yang kukatakan, aku tidak akan mengatakan apapun lebih lanjut. Berjanjilah, karena kau tidak bodoh, kau tahu apa yang aku maksudkan, bukan?”
Horikita: (beranjak dari kursi dan mengambil latte cafe yang tak tersentuh) “Baiklah, aku pergi dulu.”
Kushida: “Terima kasih Ayanokouji-kun, aku tidak bisa berteman dengan Horikita-san, tapi aku harus belajar sesuatu yang penting dari sini.”
Ayanokouji: “Jangan khawatir, Kushida. Kadang-kadang, kita perlu memahami batasan orang lain, dan Horikita-san memiliki pemikirannya sendiri tentang pertemanan.”
Kushida: “Aku memang ingin berteman dengan semua orang di kelas. Tapi mungkin aku harus memikirkan kembali pendekatanku.”