sumedangekspres – Baca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 Indo Chapter 3 Pikirkan saja Horikita sebagai orang istimewa, Pikirkan saja Horikita sebagai orang istimewa”. Pernyataan ini muncul di kepala aku saat membaca Chapter 3 dari manga Classroom of the Elite volume 1.
Tentu saja, ada banyak hal menarik yang bisa kita bahas dari chapter ini, termasuk interaksi para karakter yang menghibur dan pandangan mendalam tentang pertemanan dan sikap mereka.
Dalam chapter ini, Horikita tampak seperti seorang gadis yang tidak mudah bergaul, yang membuatnya terlihat istimewa di mata beberapa orang.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of Elite Vol. 1 Indo Chapter 3 Horikita-san Tolong Jadilah Temanku!Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol 1 Indo: Ngedate di Kafe dengan Horikita
Tapi, di balik penampilannya yang dingin dan sikapnya yang agak menutup diri, terdapat lapisan-lapisan kompleks yang menggambarkan ketidaksukaannya terhadap kekacauan dan keinginannya untuk menjaga jarak.
Tapi benarkah ini hanya salah satu cara untuk melindungi dirinya sendiri, atau ada sesuatu yang lebih mendalam?
Kehidupan Kelas yang Rileks dan Canggung
Selama pelajaran matematika, Ike dan Yamauchi sedang mengobrol dengan keras, menjadi pusat perhatian kelas dengan kekonyolan mereka.
Mereka yang sudah dikenal dengan sebutan “trio bodoh” tidak pernah gagal membuat suasana kelas menjadi ceria dan ramai.
Keberadaan mereka membawa warna tersendiri dalam dinamika kelas, terutama saat mereka mulai membicarakan rencana karaoke yang tentu saja mengundang tawa.
Di sisi lain, Horikita dengan serius mencatat dari papan tulis, tanpa banyak menghiraukan keributan di sekelilingnya.
Ketika ditanya oleh Ayanokouji tentang apakah dia juga mencari teman, jawaban Horikita menunjukkan sikap tegasnya yang tidak ingin terlalu bergantung pada orang lain.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 Indo Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu dengan HorikitaBaca Manga Online Classroom of the Elite Vol 1 Indo: Membuat Horikita Tersenyum
Hal ini mencerminkan kepribadiannya yang mandiri dan mungkin sedikit arogan.
Tapi di balik semua itu, ada rasa cemas yang tersembunyi terkait dengan cara bergaul dan membangun hubungan sosial.
Interaksi dan Perubahan Dinamika Kelas
Di tengah-tengah kelas, Sudou dengan gaya khasnya menerobos pintu dan langsung jatuh di kursinya dengan menguap besar.
Tidak ada reaksi dari guru, yang menunjukkan toleransi yang aneh terhadap perilaku Sudou.
Kelas yang awalnya tenang, kini menjadi lebih rileks dengan kehadiran karakter-karakter yang tidak mengikuti aturan baku.