Dia memandang sekeliling dengan santai, mencoba menikmati suasana kafe yang ramai tersebut.
Kejutan dari Kushida
Salah satu bagian menarik dari adegan ini adalah ketika Kushida tiba-tiba muncul.
Kushida, salah satu teman sekelas mereka, tampak sengaja menyapa dengan nada ceria, “Ah, Horikita-san, kebetulan sekali! Ayanokouji-kun juga!”
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 Indo Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu dengan HorikitaBaca Manga Online Classroom of the Elite Vol 1 Indo: Membuat Horikita Tersenyum
Horikita menatap Kushida dengan mata menyipit. Ini mengindikasikan bahwa Horikita merasa tidak nyaman dengan kebetulan yang tampaknya terlalu direncanakan.
Sementara itu, Ayanokouji berusaha untuk terlihat tidak terkejut dengan kehadiran Kushida dan teman-temannya.
Kushida yang sudah memesan dua meja untuk dirinya dan empat temannya, ternyata tahu bahwa Ayanokouji dan Horikita akan datang.
Sehingga, pertemuan mereka tampak seperti kebetulan belaka, padahal sebenarnya sudah direncanakan. Ini menunjukkan bagaimana hubungan antar karakter di manga ini bisa sangat rumit dan penuh strategi.
Konflik dan Klarifikasi
Tak lama setelah Kushida duduk, dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia mulai menuduh bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan belaka.
“Aku tidak suka ini! Apa yang kalian rencanakan?” teriak Kushida dengan nada marah.
Horikita yang terkenal dengan ketelitian dan kecerdasannya, langsung menangkap situasi ini. “Ketika kami duduk, kedua gadis di depan kami berasal dari kelas D.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of Elite Vol 1 IndoIbu Dibacok Anak Sendiri Kenapa Hal Ini Bisa Terjadi?
Dan kemudian, keduanya di sebelah kami juga berasal dari kelas D.
Apakah itu hanya sebuah kebetulan?” Horikita menegaskan analisisnya dengan nada dingin, menunjukkan betapa dia memperhatikan detail-detail kecil.
Ayanokouji: “Wah, kafe ini ternyata cukup ramai ya. Biasanya aku nggak terlalu sering ke tempat seperti ini setelah sekolah.”
Horikita: “Apa ini pertama kalinya kau datang ke sini sepulang sekolah? Oh, benar, kau selalu sendirian.”
Ayanokouji: “Hahaha, iya, memang. Aku cuma suka tempat yang tenang. Tapi hari ini aku penasaran.”
Horikita: “Mhm. Kau suka pancake ya?”
Ayanokouji: “Aku hanya ingin makan pancake. Nggak ada alasan khusus, sih.”
Horikita: “Jadi kau nggak terlalu peduli dengan makanan manis?”
Ayanokouji: “Bisa dibilang begitu. Aku lebih suka yang praktis dan simpel.”
(Setelah memesan, mereka mencari tempat duduk. Ayanokouji melihat ada dua gadis yang baru saja meninggalkan meja mereka.)