“Secara otomatis tindakan interferensinya jauh lebih dini, yang nantinya akan lebih lama lagi penanganan terhadap ibunya biar nanti janin yang dilahirkan tidak stunting,” ungkapnya.
“Jadi disini jelas kalau kondisi ibunya baik asupan makannya baik maka tidak akan melahirkan bayi stunting. Dan kalaupun di tengah jalan itu ada sesuatu, maka kita lakukan banyak deteksi dini lebih sering, makanya USG bagi ibu hamil itu harus dua kali,” ucapnya.
Selain itu ia juga mengatakan, untuk pelayanan pemeriksaan USG, Puskesmas Cimalaka melaksanakan dengan dua sistem pertama mobile jemput bola ke Desa-desa dan keduabisa langsung di Puskesmas.
Baca Juga:Basarnas Bandung Beri Edukasi SAR untuk Anak-anakDitinggal Masak Air, Rumah di Kelurahan Regol Wetan Ludes Terbakar
“Saya sudah menekankan kepada para dokter untuk USG itu terutama untuk janinnya panjang pahanya itu harus di ukur karena di USG itu kelihatan semuanya panjang dan lebar. Lalu badan si janin bagus atau tidaknya akan kelihatan kalau diukur,” ucapnya. Jadi otomatis kalau panjang Janin kurang bagus, ibunya bisa di intervensi jauh lebih dini sebelum lahir, dan ini perlu dukungan juga dari keluarganya.
“Karena untuk sekarang sarana prasarana sudah banyak, bantuan makanan tambahan dari pemerintah terus ada, program dari Puskesmas terus berjalan untuk menjaga si ibu hamil tetap sehat. Kalau ini semuanya berjalan dengan baik, Insyaallah akan bisa tercapai keinginan Pemerintah tidak ada anak stunting,” pungkasnya. (ahm)