sumedangekspres, CONGGEANG – Pemasaran ayam kampung saat ini dinilai cukup menjanjikan. Permintaan pasar akan ayam kampung pun mulai meningkat, baik untuk restoran, warung makan ataupun lainnya.
“Di Conggeang saat ini banyak yang menanyakan ayam kampung. Permintaannya mulai meningkat,” ujar seorang peternak ayam kampung di wilayah Kecamatan Conggeang, Mumun saat berbincang dengan Sumeks, Rabu (24/7).
Dikatakan, permintaan ayam kampung dengan ukuran antara 600 hingga 800 gram dinilai paling banyak.
Baca Juga:Sumedang Masuk ke Tatanan InternasionalKasus DBD di Sumedang Meningkat, Hingga Sebabkan Kematian
“Ukuran tersebut banyak ditanyakan untuk ayam panggang atau ‘bakakak’,” terangnya.
Mumun menjelaskan, selain beternak, dirinya mulai mencari ayam dengan usia kisaran dua bulan. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi pasar.
“Selain beternak, kita juga mulai mencari ayam ke kampung-kampung. Terutama, usia sekitar dua bulan untuk dilakukan pembesaran. Lumayan lah ada selisihnya,” jelasnya.
Bagi peternak, lanjut Mumun, meningkatnya permintaan ayam kampung merupakan suatu peluang usaha, meski belum bisa dijadikan sebagai mata pencaharian utama.
“Beternak ayam kampung dapat menjadi mata pencaharian tambahan, selain sebagai suatu hobi atau sekedar mencari kegiatan yang sifatnya positif,” jelasnya.
Mumun berharap, pihak terkait bisa memberikan edukasi terkait cara dan trik usaha ternak ayam kampung, terutama saat musim penyakit menyerang. Karena, akan menjadi potensi yang cukup menjanjikan kedepannya.
“Ayam kampung merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Kedepannya, bisa dijadikan sebagai peluang usaha dan menjadi mata pencaharian pokok. Banyak plasma Nutfah ayam kampung di Indonesia, hal itu merupakan potensi yang harus dikembangkan secara serius,” tegasnya.
Baca Juga:Mangga Gedong Gincu Siap DieksporJaga Kesehatan, Persit Kodim 0610/Sumedang Gelar Senam Pagi
Peternak lainnya, Dedi Kurniawanto mengatakan saat ini pemasaran ayam kampung sangatlah menjanjikan. Banyak rumah makan ataupun restoran memakai komoditas ayam kampung untuk menu. Diantaranya, ayam panggang dan ayam bakar.
“Saya sendiri pernah diminta untuk menyuplai sebanyak 20 ekor dalam seminggu. Namun, saat itu saya belum menyanggupinya karena stok tidak ada,” kata Dedi.
Selain untuk rumah makan, kata dia, banyak juga pengepul yang datang ke rumah ataupun menanyakan melalui media sosial.
“Mereka membeli ayam dengan kisaran berat bervariasi. Namun, saat ini banyak yang menanyakan berat dengan kisaran antara 6, 7, 8 hingga 9 ons,” jelasnya.