Namun, Chiyabashira-sensei juga mengingatkan bahwa situasi tidak semudah itu.
“Orang-orang dengan nilai sangat rendah mungkin akan kesulitan dalam memasuki perguruan tinggi atau mendapatkan pekerjaan.
Untuk membuat impian kita menjadi kenyataan, mungkin kita harus melebihi kelas C,” tambahnya.
Hirata, salah satu siswa yang dikenal sebagai pemimpin di kelas, menanggapi bahwa tidak ada cara untuk mencapai impian kecuali mengungguli kelas A.
“Sekolah tidak menjamin apapun untuk semua siswa lainnya,” katanya.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol. 1 Indo Part 6 Hal 101-150 Ko Kelas D Bisa Jadi Kelas Terburuk?Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol. 1 Indo Hal 101-150 Part 5 Sistem Poin di Sekolah Elite
Reaksi Yukimura, yang memakai kacamata dan mengaitkan nilai Koenji dengan keangkuhannya, adalah campuran antara kemarahan dan kekecewaan.
“Betapa memalukannya, tak ada yang menyebalkan seperti anak laki-laki yang membuat keributan dan panik.”
Di sisi lain, Koenji tampak tidak terpengaruh dengan komentar dan kritik yang diterimanya. “Sekolah ini hanya belum melihat potensi penuhku.
Aku menghargai, menghormati, dan sangat mengerti diriku lebih dari orang lain.
Bahkan jika sekolah menempatkan aku di kelas D, itu tidak berarti apa-apa bagiku,” ucap Koenji dengan tenang.
Baginya, bahkan jika dia harus menghadapi risiko dikeluarkan dari sekolah, itu tidak mengganggu kepercayaan dirinya.
Peristiwa di kelas ini menggambarkan betapa pentingnya hasil ujian dan bagaimana sistem penilaian dapat mempengaruhi masa depan siswa.
Baca Juga:Baca Manga Online Classroom of the Elite Vol. 1 Indo Hal 101-150 Part 4 Hari Upacara Masuk di Sekolah EliteBaca Manga Online Classroom of the Elite Vol. 1 Indo Part3 Hal 101-150 Seluruh Kelas Kebingungan Tentang Poin
Dengan peraturan ketat yang mengancam pemecatan dari sekolah, para siswa dipaksa untuk menghadapi kenyataan dan berjuang lebih keras untuk mencapai tujuan mereka.
Sementara beberapa siswa seperti Koenji tetap tenang dan percaya diri, yang lain menghadapi krisis identitas dan kekhawatiran tentang masa depan mereka.
Ini menunjukkan bagaimana sistem pendidikan dapat menimbulkan berbagai reaksi dan tantangan bagi setiap individu, serta bagaimana tekad dan sikap pribadi dapat mempengaruhi cara seseorang menghadapi ujian hidup.