sumedangekspres – Para petani padi di sejumlah lokasi menghadapi tantangan berat akibat serangan hama wereng yang melanda lahan mereka.
Pada Selasa, 23 Juli 2024, ribuan hektare lahan padi yang siap panen mengalami kerugian signifikan akibat hama ini, mempengaruhi hasil panen secara drastis.
Para petani di Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerugian besar akibat serangan hama wereng pada padi yang siap panen pada Selasa, 23 Juli 2024.
Serangan hama tersebut menyebabkan hasil panen jauh dari harapan.
Baca Juga:Meningkatnya Kekerasan Keluarga: Ancaman Serius bagi Pertumbuhan Anak di IndonesiaKasus DBD Meningkat Pesat: 153 Pasien Dirawat Sejak Januari
Menurut informasi yang diperoleh dari Radartasik.id, sekitar lima hektare lahan padi di desa ini gagal panen akibat serangan hama wereng dan tikus.
Kerugian ini mencapai puluhan ton gabah, memberikan pukulan berat bagi para petani yang telah bekerja keras.
Didin, Ketua Kelompok Tani di Desa Sukanagalih, mengungkapkan bahwa serangan hama wereng mengakibatkan hasil panennya turun drastis.
Dari lahan seluas 100 bata yang dimilikinya, Didin hanya mampu memanen sekitar satu kuintal padi.
Padahal, biasanya lahan tersebut bisa menghasilkan hingga tujuh kuintal padi.
Menurut Didin, luas total lahan yang mengalami gagal panen mencapai lima hektare dalam kelompok taninya.
Kerugian ini tidak hanya berdampak pada hasil panen, tetapi juga pada biaya pengolahan lahan dan bibit yang tidak tertutupi, mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi para petani.
Saodah (51), seorang petani lainnya, juga mengalami nasib serupa. Lahan sawahnya seluas dua hektare gagal panen karena serangan hama wereng dan tikus.
Baca Juga:Atap Tiga Kelas di Raudhatul Athfal Indihiang Ambruk, Proses Belajar Mengajar TerhentiSampah Menumpuk di Jalan Sindangkasih-Cikoneng, ODGJ Lagi yang Disalahkan
Dia menjelaskan bahwa daun padi di lahannya berubah menjadi kuning dengan bintik-bintik, meskipun tidak semuanya.
Saodah berharap pemerintah turun tangan untuk melakukan survei ke lokasi dan memberikan bantuan berupa pupuk, bibit, dan obat-obatan, karena kerugian yang mereka alami sangat besar.
Kepala Desa Sukanagalih, Saepudin, membenarkan bahwa banyak petani yang merugi akibat serangan hama wereng dan tikus.
Namun, meski mengalami kerugian besar, banyak petani yang tetap bertekad untuk terus menggarap lahan mereka kembali.
Saepudin juga menyarankan para petani untuk tetap sabar dan tidak menyerah dalam menghadapi situasi ini.