Saepudin menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah untuk membantu para petani yang terdampak.
“Kami berharap ada respon cepat dari pemerintah untuk membantu para petani yang mengalami kerugian ini. Bantuan berupa pupuk, bibit, dan obat-obatan sangat dibutuhkan agar para petani bisa segera bangkit dan menggarap lahan mereka kembali,” ujarnya.
Selain itu, Saepudin juga mengimbau kepada para petani untuk lebih waspada terhadap serangan hama.
Baca Juga:Meningkatnya Kekerasan Keluarga: Ancaman Serius bagi Pertumbuhan Anak di IndonesiaKasus DBD Meningkat Pesat: 153 Pasien Dirawat Sejak Januari
“Kami akan melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada petani tentang cara-cara mengatasi serangan hama wereng dan tikus. Harapannya, para petani bisa lebih siap dalam menghadapi ancaman hama di masa depan,” tambahnya.
Tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah, para petani juga berusaha mencari solusi lain untuk mengatasi masalah ini.
Beberapa petani berinisiatif untuk menggunakan pestisida alami yang ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi hama wereng dan tikus.
Mereka juga berusaha untuk lebih aktif dalam berbagi informasi dan pengalaman mengenai cara-cara mengatasi serangan hama dengan sesama petani.
Sebagai bentuk dukungan, beberapa organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang pertanian juga telah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada para petani di Desa Sukanagalih.
Mereka memberikan pelatihan tentang teknik pertanian yang lebih efektif dan ramah lingkungan, serta membantu dalam penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mengendalikan serangan hama.
Diharapkan, dengan adanya kerjasama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan para petani, masalah serangan hama wereng dan tikus di Desa Sukanagalih dapat segera teratasi.
Baca Juga:Atap Tiga Kelas di Raudhatul Athfal Indihiang Ambruk, Proses Belajar Mengajar TerhentiSampah Menumpuk di Jalan Sindangkasih-Cikoneng, ODGJ Lagi yang Disalahkan
Para petani pun dapat kembali menggarap lahan mereka dengan lebih baik dan menghasilkan panen yang lebih optimal.
Situasi ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para petani untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga lahan mereka dari ancaman hama.
Dengan penerapan teknik pertanian yang lebih baik dan ramah lingkungan, diharapkan serangan hama dapat diminimalisir di masa depan.
Sebagai penutup, Saepudin berharap agar para petani tetap semangat dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan ini.
“Kami akan terus berjuang dan bekerja keras untuk mendukung para petani. Dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, kami yakin para petani dapat bangkit dan kembali meraih hasil panen yang maksimal,” ujarnya.