Pelatihan Model Trauma Healing Berbasis Kearifan Budaya Lokal

BIMBING: Ketua PKM FIP UPI Bandung, Dr Anne Hafina MPd (kedua dari kanan) saat memberikan bimbingam praktek pa
BIMBING: Ketua PKM FIP UPI Bandung, Dr Anne Hafina MPd (kedua dari kanan) saat memberikan bimbingam praktek pada kegiatan Pelatihan Model Trauma Healing Berbasis Kearifan Budaya Lokal di lapangan KPPS Sumedang, Kamis (25/7).
0 Komentar

“Jadi tidak dikenai tindak kekerasan tersebut dan mampu menunjukkan respon yang tepat untuk bisa menghalangi orang berbuat kekerasan kepada dirinya,” ucapnya.

Dr Anne juga mengungkapkan, untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut timnya dari FIP UPI Bandung ada empat orang.

“Pertama ahli trauma healing yaitu Prof Dr Nandang Rusmana MPd, kedua ahli dari bimbingan pribadi Dr Setiawati MPd yang hari ini tidak bisa hadir, ketiga Rina Nurhudi Ramdhani MPd, dan saya sendiri Dr Anne Hafina Mpd sebagai ketua pada kegitan ini,” katanya

Baca Juga:Ayam Kampung, Peluang Usaha MenjanjikanSumedang Masuk ke Tatanan Internasional

Untuk kegiatan praktek itu dilaksanakan dalam satu hari, yaitu pada hari ini dimulai dari Pukul 8.00 pagi sampai sekitar pukul 15.30 siang.

Ditempat yang sama, peserta Pelatihan model Trauma Healing Berbasis Kearifan Budaya Lokal FIP UPI Bandung Guru BK SMPN 1 Jatinangor Acep F Zakaria MPd menyampaikan rasa syukur dan bahagia bisa menjadi peserta dalam pelatihan tersebut.

“Semoga kegiatan bermanfaat khusunya dalam segi pengetahuan dan juga bisa di implementasi kan dalam pelayanan siswa di sekolah, alhamdulillah kami mendapatkan beberapa hal yang terkait dengan bagaimana keterampilan konseling ini berbasis trauma healing dengan berbagai pemainan yang sangat mengedukasi kami yang bisa kami implementasikam di sekolah,” katanya.

Acep berharap kegiatan tersebut bisa terimplementasikan di sekolah dan bisa bermanfaat bagi siswa.

“Karena ketika kami sudah berlatih di sini otomatis pada akhirnya bagaimana kami harus bisa melayani siswa di sekolah dengan baik, khususnya dalam menangani siswa- siswa yang memiliki trauma, dan bisa memanfaatkan ilmu yang didapat di pelatihan ini untuk  membantu siswa yang pernah mengalami trauma,” pungkasnya. (ahm)

0 Komentar