Anggota DPR Linda Megawati Bersama BKKBN Sosialisasikan Program Bangga Kencana

Program Bangga Kencana
Program Bangga Kencana
0 Komentar

sumedangekspres, Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi IX Hj Linda Megawati bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana untuk pencegahan stunting di Princessa Cofee Kelurahan Cigadung Kecamatan Subang, Sabtu (27/7/2024).

 Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Yayasan Reli Subang Peduli Deden Hendrawan, Sekretaris DP2KBP3A Subang Dra Nunung Nurhayati, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Marianus Mau Kuru, SE., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, SH., serta ratusan warga peserta sosialisasi.

Dalam sambutannya, Anggota DPR RI Linda Megawati mengatakan Sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program Bangga Kencana bersama mitra kerja ini merupakan salah satu program BKKBN dalam mengentaskan stunting.

Baca Juga:Viral Video Petugas Kritik Alat Damkar Rusak, Wawalkot Depok Imam Budi Hartono Temui SandiPedagang Pujasera Subang Akan Direlokasi ke Pasar Rakyat Sukamelang

Pihaknya mengajak warga Subang berupaya bersama-sama mencegah munculnya stunting pada anak anak.

“Untuk mengentaskan stunting ini diperlukan kerjasama semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Kami bersama BKKBN konsisten memberantas stunting. Untuk itu kami mengedukasi kepada masyarakat di Kabupaten Subang agar semakin melek terhadap potensi stunting, sehingga bisa turut serta mencegahnya,” jelas Linda.

 Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Marianus Mau Kuru, SE., memaparkan, stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun). Hal ini menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, balita stunting akan tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita umumnya.

“Ada beberapa faktor penyebab anak mengalami stunting, yakni kurangnya asupan makanan bergizi, pola yang kurang optimal, kurang layanan kesehatan, kurang akses air bersih dan sanitasi lingkungan serta pernikahan usia muda. Perlu usaha bersama untuk mempercepat pengentasan stunting di Kabupaten Subang,” paparnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, SH., mengatakan ciri-ciri anak stunting dapat dilihat dari 3 ciri, yaitu berat badan kurang dari 2,5 kg, panjang badan kurang dari 47 cm dan lingkar kepala kurang dari 31,5 cm. Dia juga menekankan pentingnya penanganan anak pada golden periode yaitu seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam hingga dua tahun pertama kehidupan (730 hari).

0 Komentar