sumedangekspres, KOTA – Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli menyerukan ASN harus dapat mengubah berbagai tudingan miring tentang profil birokrasi pemerintah, organisasi yang dianggap kegemukan dan berjalan lamban serta kualitas pelayanan yang di bawah standar.
“Untuk itu ada beberapa tindakan dalam menghadapi perubahan yakni, long life learning, learning organization dengan menggeser cara berfikir dan cara berinteraksi, creative thinking, analytic thinking, networking dan colaboration,” kata Yudia saat menjadi pembicara dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II secara daring, Senin (29/7).
Menurutnya, terkait manajemen perubahan, pandemi Covid 19 dan era distrupsi telah memotivasi Kabupaten Sumedang untuk menjadi be the first, be the best, dan be different.
Baca Juga:Arisan Bodong di Sumedang Telan Banyak Korban: Rugi Jutaan, Pelaku Jalan-jalanDPRD Kabupaten Sumedang Gelar Rapat Paripurna Bahas RPJPD
“Sehingga berbagai lompatan dan terobosan dilakukan untuk terus memperbaiki administrasi pemerintahan dan layanan publik dengan melakukan transformaasi digital. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya indeks SPBE tertinggi nasional tahun 2022 yakni 3,84,” ujarnya.
Begitu juga dengan super aplikasi e office, terang Yudia, aplikasi ini telah banyak direplikasi oleh pemerintah daerah lain di Indonesia.
“Aplikasi e office yang dibangun tahun 2019, kini sudah efektif digunakan oleh seluruh perangkat daerah dan kecamatan bahkan sampai tingkat desa. Hal ini sebagai akselerasi penerapan SPBE yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel,” tuturnya.
Kedepannya, lanjut Yudia, konsep layanan e government di Sumedang akan single window. Semua layanan tersedia dalam satu aplikasi.
“Tahap berikutnya adalah melakukan Sumedang Connected dengan membangun jaringan internet sampai ke 270 desa. Saat ini pula sedang dikembangkan strategi penerapan artificial intelligence baik dengan sasaran personal ataupun institusional,” terangnya.
Terkait dengan konvergensi percepatan penurunan stunting, aplikasi Simpati menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang.
“Saat ini telah diluncurkan aplikasi Simpati Jitu yang merupakan aplikasi penanganan stunting generasi kedua. Simpati Jitu memastikan program penurunan stunting efektif mulai dari sasaran dari hulu sampai hilir,” katanya. (red)