Perkiraan terjadinya kembali kekurangan produksi di Vietnam, yang merupakan produsen utama kopi robusta di dunia, memicu lonjakan harga berbagai jenis biji kopi yang digunakan dalam campuran kopi dan espresso, ujar Ketua Luigi Lavazza SpA, Giuseppe Lavazza, seperti dilansir dari Bloomberg.
Lavazza mengungkapkan bahwa kondisi panen yang buruk membuat para roaster harus membayar US$1.000 lebih dari harga berjangka untuk biji kopi Vietnam. Kondisi ini belum pernah terjadi dalam sejarah industri kopi.
Yang sangat istimewa adalah efek jangka panjangnya,” jelasnya.(*)