sumedangekspres – Mengerikan! 1.239 Kasus Dengan Empat Kasus DBD Meninggal Dunia, Warga Diminta Waspada! Di Kota Tasikmalaya, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian serius.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jentik nyamuk masih ditemukan di beberapa rumah warga.
1.239 Kasus Dengan Empat Kasus DBD Meninggal Dunia
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut belum sepenuhnya bebas dari risiko penyebaran DBD, yang masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat setempat.
Baca Juga:Tak Terduga! Alasan Kepala DKP3 Tak Muncul di Kantor Akhir-akhir IniWarga Heboh! Orang yang Sudah Meninggal Masih Terima Bansos, Kok Bisa?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan adanya keterkaitan antara temuan kasus DBD dengan kehadiran jentik nyamuk di wilayah sekitarnya.
“Kami masih menemukan jentik nyamuk di sekitar lokasi kasus DBD, yang menunjukkan masih ada sebaran nyamuk yang membawa virus dengue,” jelas dr. Uus pada Senin, 29 Juli 2024.
Saat ini, beberapa puskesmas di Kota Tasikmalaya masih aktif melakukan kegiatan jumantik, yakni pengamatan dan pemberantasan jentik nyamuk.
Namun, upaya ini belum mencapai target maksimal, yaitu 95 persen dari rumah yang harus diperiksa.
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada potensi keberadaan virus dengue di beberapa wilayah kerja puskesmas tersebut.
Berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan, meskipun kasus DBD masih dapat ditangani melalui tatalaksana perawatan di puskesmas dan rumah sakit, tantangan dalam penanggulangan penyakit ini masih cukup besar.
Salah satu masalah utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang gejala awal DBD dan pentingnya pembersihan sarang nyamuk.
Baca Juga:Stadion Dijadiin Tumbal? Karena Adanya Kebijakan Konser MusikPolisi Gerebek Kontrakan yang Jadi Gudang Miras, Berita Lengkapnya di Sini!
Banyak warga yang masih belum menjalankan gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, dr. Uus juga menyoroti kecenderungan masyarakat yang lebih memilih fogging sebagai solusi utama.
“Kami melihat perlunya dukungan media sosial untuk meningkatkan sosialisasi dan advokasi mengenai kewaspadaan dini dan langkah-langkah yang harus diambil segera saat menemukan kasus DBD,” tambahnya.
Tantangan penanganan DBD di Kota Tasikmalaya semakin diperparah dengan kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Suhu yang lebih panas mempengaruhi siklus hidup nyamuk, meningkatkan frekuensi gigitan, dan mempercepat penyebaran virus.