Berjemur di bawah Paparan Sinar Matahari UV yang Tinggi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Kulit

Sinar matahari UV
Sinar matahari UV
0 Komentar

sumedangekspres –  Berjemur di bawah paparan sinar matahari dengan indeks UV yang tinggi memang bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Dr. Kendall Egan, seorang dokter kulit bersertifikat di Las Vegas, Nevada, menjelaskan bahwa paparan sinar UV yang tinggi tidak hanya mempercepat penuaan kulit tetapi juga meningkatkan risiko kanker kulit. 

Indeks UV adalah ukuran intensitas paparan sinar ultraviolet matahari di suatu lokasi, dengan angka antara 0 dan 11. Semakin tinggi angka indeks UV, semakin besar potensi risiko terhadap kulit jika terpapar sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan. Untuk menjaga kesehatan kulit, penting untuk menggunakan pelindung matahari dan menghindari paparan sinar UV yang berlebihan, terutama saat indeks UV tinggi.

Indeks UV dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, bulan, lintang, ketinggian lokasi, tutupan awan, dan kerusakan lapisan ozon. Egan menjelaskan bahwa semakin tinggi indeks UV, semakin tinggi pula tingkat radiasi UV yang diterima kulit, yang dapat meningkatkan risiko kulit terbakar, penuaan dini, dan perkembangan kanker kulit. 

Baca Juga:Simak Rute Kereta Tanpa Rel yang akan Beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 5 Agustus 2024Memasuki Bulan Agustus 2024, Tanggal-tanggal Tertentu yang diakui Secara Resmi di Suatu Negara

Selain itu, Egan menambahkan bahwa berjemur atau melakukan penyamakan kulit (tanning) dapat menyebabkan efek kesehatan yang terlihat, seperti perubahan pada kulit akibat paparan sinar matahari.

Bahaya terpapar sinar UV secara terus-menerus adalah kerusakan serius pada kulit. Saat kulit menjadi kecokelatan, itu adalah mekanisme alami tubuh untuk melindungi DNA di dalam sel-sel kulit dari kerusakan. Namun, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan DNA yang lebih dalam.

Dr. Kendall Egan menjelaskan bahwa kerusakan DNA akibat paparan sinar UV yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Seiring waktu, kerusakan ini bisa berkembang menjadi berbagai jenis kanker kulit, termasuk karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan karsinoma sel Merkel, yang semuanya dapat menjadi sangat serius dan terkadang fatal.

Radiasi sinar UV tidak hanya mempercepat penuaan kulit, tetapi juga merusak kolagen dan elastin, yang dapat menyebabkan keriput, kulit kendur, bintik-bintik, dan perubahan warna pada kulit. Dr. Egan menjelaskan bahwa paparan radiasi UV, meskipun dalam jumlah kecil, tetap berbahaya. Risiko kerusakan kulit dan kanker kulit meningkat seiring dengan waktu paparan, bahkan di lokasi dengan indeks UV rendah. Paparan jangka panjang dapat mempercepat perubahan terkait usia dan berpotensi lebih berbahaya dengan indeks UV yang tinggi.

0 Komentar